Adu Jitu di Papua

Indonesia harus belajar dari Inggris dan Spanyol. Inggris nation-state yang sudah berusia 310 tahun yang menghadapi tuntutan merdeka dari Scotlandia. Spanyol tuntutan referendum Catalonia.

Selasa, 8 Oktober 2019 | 07:10 WIB
0
360
Adu Jitu di Papua
Sidang PBB (Foto: Kumparan.com)

Dua pekan setelah rusuh Wamena, apa yang bisa kita petik dari peristiwa itu? Beberapa hari terakhir beredar ajakan jihad ke Wamena. Bahkan kabarnya, sudah ada yang sampai di Jayapura.

Reaksi seperti inikah yang seharusnya ditunjukkan anak bangsa terhadap amuk Wamena?

Kuat dugaan, eskalasi kerusuhan di Papua tidak terlepas dari keinginan mencuri perhatian dunia saat diselenggarakan Sidang Konferensi Tingkat Tinggi Hak Asasi Manusia (KTT HAM) di Swiss dan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Tidak ada usulan pembahasan Papua di Sidang Umum PBB. Apakah ketiadaan pembahasan itu bisa dikategorikan sebagai keberhasilan lobby dan pembentukan opini publik di dalam dan luar negeri? Masih perlu dikaji ulang.

Sepanjang rusuh Papua, baik di Papua Barat, Jayapura, beberapa kabupaten di Papua, dan terakhir di Wamena, tampak sekali bagaimana TNI/Polri sangat berhati-hati menangani unjuk rasa. Salah satu kehati-hatian itu karena ada hantu “pelanggaran HAM”.

Apa yang terjadi di sisi yang berseberangan? Rusuh Papua mendapat perhatian Komisioner Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet.

Setelah rusuh Wamena (25/9), Konferensi Gereja-gereja Pasifik mengeluarkan surat dukungan untuk rakyat dan bangsa Papua. Dukungan itu antara lain mendesak dialog antara Pemerintah Indonesia dengan pihak-pihak yang berseberangan.

Kalau dilihat dari kemampuan mengelola isu Papua, siapakah yang lebih jitu memainkan isu?

Papua tidak bisa dibandingkan dengan Timor Timur. Secara prinsip, dalam percaturan internasional, status Papua berbeda dengan Timor Timur yang sejak awal sudah masuk Komisi 24, Dekolonisasi PBB, sebagai wilayah yang belum berpemerintahan sendiri.

Sekalipun final, Indonesia harus belajar dari Inggris dan Spanyol. Inggris adalah negara nation-state yang sudah berusia 310 tahun. Pun negara itu menghadapi tuntutan merdeka dari Scotlandia. Spanyol menghadapi tuntutan referendum Catalonia.

Jangan pernah menganggap remeh apa yang terjadi di Papua. Isu pelanggaran HAM dan rasa ketidakadilan harus ditangani dengan baik. Dan kecerdasan anak bangsa memandang Papua menjadi salah satu kunci bagaimana seharusnya menangani Papua.

Kristin Samah

***