Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentoleransi segala bentuk penyelundupan, baik yang berkaitan dengan sumber daya alam maupun produk impor ilegal.
Ia menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, Indonesia harus serius memerangi kejahatan lintas batas yang merugikan negara dan rakyat.
“Kita harus memerangi penyelundupan. Tidak ada pilihan lain,” tegas Presiden Prabowo.
Ia menambahkan bahwa seluruh komoditas kekayaan alam Indonesia harus diolah di dalam negeri.
“Karena itu, kita harus melaksanakan hilirisasi. Tidak ada tawar-menawar tentang hal ini. Semua komoditas akan kita olah di Republik Indonesia. Semuanya,” ujarnya.
Presiden juga mengingatkan para pelaku ekonomi agar mematuhi seluruh aturan hukum yang berlaku. Ia menekankan bahwa penegakan hukum akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah, selaras dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Semua harus taat hukum. Kepemimpinan saya akan membawa arah yang jelas: hukum ditegakkan untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.
Sejalan dengan arahan tersebut, jajaran kepolisian berhasil mengungkap sejumlah kasus penyelundupan.
Di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Polres Sinjai menggagalkan upaya penyelundupan ratusan jeriken BBM jenis solar.
“Ada lima unit kendaraan yang kami amankan, tiga di antaranya mobil bak terbuka, dua lainnya minibus,” kata Kasatreskrim Polres Sinjai, AKP Andi Rahmatullah.
Solar diduga dibeli dari SPBU di Bulukumba dan akan dijual ke industri di Morowali, Sulawesi Tengah. “Kami masih mendalami siapa pemilik solar ini dan dari mana asal BBM-nya. Tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan oknum tertentu,” jelasnya.
Sementara itu, di Bandara Soekarno-Hatta, aparat Polresta berhasil menggagalkan penyelundupan benih bening lobster (BBL) senilai Rp9,2 miliar.
Sebanyak 171.880 ekor benih lobster jenis pasir dan mutiara diamankan dari empat boks yang rencananya dikirim ke Batam sebagai transit menuju luar negeri.
“Modusnya adalah menyamarkan benih lobster dalam kantong plastik berisi oksigen, kemudian dimasukkan ke koper, dibungkus lagi dengan kardus dan kain,” kata Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Ronald FC Sipayung.
Tujuh orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan Undang-Undang Perikanan dan UU Karantina, serta UU Cipta Kerja.
Kasus-kasus ini menegaskan bahwa aparat penegak hukum terus menjalankan arahan Presiden untuk melindungi kekayaan bangsa dari praktik ilegal yang merugikan negara dan generasi mendatang.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews