Tantangan Memberantas Hoax dan Radikalisme pada Pemerintahan Jilid 2 Jokowi

Prestasi dan pencapaian fantastik tersebut terdistorsi oleh maraknya narasi hoax dan gerakan radikalisme - transnasional yang mendominasi ruang media publik.

Senin, 18 November 2019 | 21:22 WIB
0
216
Tantangan Memberantas Hoax dan Radikalisme pada Pemerintahan Jilid 2 Jokowi
Presiden Joko Widodo (Foto: Setneg)

Kaukus Muda Indonesia (KMI) mengatakan pemerintahan Jokowi telah menunjukkan keberhasilannya dalam pembangunan dan upaya mengurangi kemiskinan di Indonesia.

"Periode pertama kepemimpinan Jokowi menunjukkan optimisme akan keberhasilan serta capaian yang fanstastik dalam segala bidang," ujar Ketua KMI Edi Humaidi kepada wartawan di kantornya, Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019). 

"Ekonomi tumbuh positif di tengah fluktuasi ekonomi dunia, pembangunan infrastruktur kian masif terutama di kawasan Indonesia Timur yang selama ini selalu termarjinalkan dan terdiskreditkan, angka kemiskinan menurun bahkan hampir satu digit, kesenjangan juga semakin berkurang," papar Edi.

Hanya saja, menurut Edi, prestasi dan pencapaian fantastik tersebut terdistorsi oleh maraknya narasi hoax dan gerakan radikalisme - transnasional yang mendominasi ruang media publik.

"Akibatnya, penilaian publik terhadap kinerja dan prestasi Jokowi tidak proporsional dan terkesan negatif walaupun prestasi tersebut nyata dan telah dinikmati oleh masyaraka," ujarnya.

Edi menilai periode kedua ini, tampaknya Jokowi-Ma'ruf "tancap gas" untuk membangun Indonesia maju.

"Demikian juga, dalam hal pemberantasan ideologi transnasional, gerakan radikalisme, dan maraknya narasi hoax," sebutnya.

Dalam upaya menakar keberhasilan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan tantangan pemberantasan hoax serta radikalisme, KMI, kata Edi, akan bikin diskusi bersama insan media.

"Akan dilaksanakan Rabu, 20 November 2019, Pukul 13.00 wib bertempat di Hotel Central, Jl.Pramuka, Jakarta Pusat," sebutnya.

Ada beberapa narasumber yang akan dihadirkan dalam diskusi penting tersebut.

"Hendri Subiakto (Staf Ahli Menteri Kominfo), Fauzi Amro (DPR RI Fraksi Nasdem), Karyono Wibowo (Dir Eksekutif IPI) dan Nasir Abas (Pengamat Terorisme)," pungkas Edi.

***