Kalau memang pasangan Prabowo-Sandiaga mengklaim menang, tunggu saja tanggal pelantikannya. Paling yang melantik juga para pendukungnya sendiri.
Syahrini punya jargon: maju mundur-maju mundur cantik.
BPN atau Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno juga punya jargon: naik turun-naik turun, kalah!
Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno yang awalnya mengklaim menang 52% dan berubah menjadi 55%. Itupun dalam hari yang sama. Klaim kemenangan 55% tidak bertahan lama. Berubah lagi menjadi 62%. Dan klaim diangka 62% bertahan beberapa Minggu. Seperti tangga lagu di radio saja.
Karena banyak kritikan terkait kemenangan diangka 62% yang hampir tidak mungkin, akhirnya berubah lagi dan klaim kemenangan diturunkan diangka 54,24%. Mungkin klaim kemenangan ini dianggap di angka persentase yang wajar. Sekalipun aslinya kalah. Hanya untuk menghibur diri yang lagi kalut saja.
Dan klaim kemenangan tersebut disampaikan dalam simposium Prabowo-Sandi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa 14/5/2019 oleh Prof Dr Laode Masihu Kamaluddi. Menurutnya pasangan Prabowo Sandi menang dengan perolehan 54,24% dan pasangan Jokowi-Makruf Amin sebesar 44,14%.
Sebenarnya klaim kemenangan ini hanya membalik dari hasil rekapitulasi KPU dengan menurunkan atau dikurangi dua persen dari angka kemenangan Jokowi-Maruf 56,24%.
Berdasarkan rekapitulasi KPU dengan jumlah suara yang masuk 80,35%,Jokowi-Makruf 56,24% dan Prabowo-Sandianga 43,76%.Artinya angka 56,24% milik Jokowi-Makruf diklaim milik Prabowo-Sandiaga dengan dikurangi sebesar 2%.
Baca Juga: Perlukah Makar Jika Sudah Mendeklarasikan Kemenangan?
Ini hampir mirip dengan pilpres 2014 yang lalu. Pada waktu itu pasangan Prabowo-Hatta Rajasa juga mengklaim menang diangka 52,20 persen. Padahal yang sebenarnya yaitu justru pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang unggul 53,13 persen.
Jadi pihak BPN Prabowo-Sandiaga hanya mengotak-atik angka dan diklaim sebagai kemenangan. Dan anehnya, sudah menyatakan menang tapi masih menuduh pemilu penuh kecurangan.
Ya, kalau memang pasangan Prabowo-Sandiaga mengklaim menang, tunggu saja tanggal pelantikannya. Paling yang melantik juga para pendukungnya sendiri.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews