Jakarta – Pemerintah berkomitmen untuk tetap melanjutkan distribusi makanan bergizi bagi siswa selama bulan puasa (Ramadhan). Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) bagi siswa yang berpuasa dengan menyesuaikan jadwal libur sekolah sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bersama (SEB) 3 Menteri Nomor 2 Tahun 2025. Program ini akan tetap berjalan dengan penyesuaian menu yang dirancang khusus untuk mendukung kesehatan dan kecukupan gizi siswa selama bulan puasa.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa distribusi MBG akan terus berlangsung dengan melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan menu khusus Ramadhan. Menu tersebut mencakup susu, telur rebus, biskuit, buah-buahan, dan kurma yang dikemas dalam goodie bag dan dapat dibawa pulang oleh siswa, dan konsep zero waste. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
"Sejauh ini, kami sudah memiliki 726 SPPG yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Program ini memastikan bahwa setiap siswa dapat tetap memperoleh asupan gizi yang seimbang selama Ramadhan, meski dengan penyesuaian untuk siswa yang berpuasa," ujar Dedek.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, juga menegaskan bahwa MBG akan tetap berjalan selama bulan Ramadhan dengan menu yang disesuaikan.
Dadan menjelaskan bahwa program MBG tidak akan membagikan makanan segar seperti pada umumnya, namun menu yang diberikan berupa makanan kering yang telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi siswa. Kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pun telah dibentuk untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang dibagikan.
"Untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan, BGN bekerja sama dengan BPOM RI untuk mengawasi seluruh tahapan dari produksi hingga distribusi makanan. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada risiko terhadap kesehatan anak-anak yang menerima manfaat dari program ini," ujar Dadan.
Semantara itu, Kepala BPOM, Taruna Ikrar, turut menyampaikan komitmennya dalam memastikan keamanan dan kebersihan makanan yang dibagikan dalam program MBG. BPOM akan berperan aktif dalam mengawasi setiap proses, mulai dari produksi hingga penyimpanan makanan yang didistribusikan kepada siswa. Dalam pengawasan ini, BPOM juga akan siap menangani kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa, seperti keracunan makanan, agar tidak merugikan para penerima manfaat.
"BPOM akan bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap makanan yang dibagikan dalam program MBG memenuhi standar keamanan pangan yang tinggi, baik dari segi kesehatan, kebersihan, dan kualitasnya. Kami juga siap untuk mitigasi risiko jika terjadi masalah yang bisa membahayakan kesehatan siswa," tegas Taruna.
Pemerintah pun mengajak masyarakat untuk mendukung program MBG ini, yang tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa selama Ramadhan, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan di tanah air. Melalui kerja sama antara pemerintah, BPOM, BGN, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi anak-anak.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews