Lolos 10 Besar Capim KPK, Irjen Firli Bahuri Dapat Dukungan Berbagai Kalangan

Dukungan yang diberikan bersifat moril dan mengingat yang bersangkutan merupakan putra daerah Sumsel.

Kamis, 12 September 2019 | 20:10 WIB
0
304
Lolos 10 Besar Capim KPK, Irjen Firli Bahuri Dapat Dukungan Berbagai Kalangan
Firli Bahuri (Foto: suaramerdeka.com)

Gubernur Sumsel Herman Deru dan Kejati Sumsel Sugeng Purnomo mendukung penuh Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Firli Bahuri yang lolos dalam 10 besar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Hadir di silaturahmi dan penandatanganan keputusan Gubernur Sumatera Selatan tentang pengangkatan anggota DPRD terpilih Sugeng mengatakan dirinya turut mendoakan dan mendukung Firli terus terpilih menjadi komisioner KPK nantinya.

Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru menyatakan turut bangga jika ada putra daerah Sumsel yang bisa berkiprah lebih tinggi dengan peningkatan karir yang bagus.

“Ya, jadi kebanggaan kita, uwong Sumsel, karena putra daerah bisa berkarir demikian, kita harus dukung lah,”ujar Gubernur Deru kepada awak media.

Deru tetap mengingkatkan meski nantinya sosok putra daerah berhasil menjadi komisioner KPK, maka orang Sumsel juga harus menjaga semangat dan ruh pemberantasan korupsi di Indonesia. Tentu, dengan tidak melakukan praktek korupsi atau hal-hal lainnya yang merugikan negara,

“Tapi tadi saya sampaikan di hadapan para dewan, meski nanti ada uwong Sumsel di KPK, jaga nama baiknya. Jangan mentang-mentang (karena) putra daerah, jadi kita malah bertindak salah. “Kan malu juga,” ungkap Deru.

Deru mengatakan dirinya berharap bahwa Firli dapat terpilih menjadi pimpinan.KPK. Dukungan yang diberikan bersifat moril dan mengingat yang bersangkutan merupakan putra daerah Sumsel. “Saya yakin terpilihnya Firli 10 besar pasti karena memiliki kemampuan” ujarnya.

Sementara, kata Deru, Kejati Sugeng yang juga mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK lebih disebabkan karena mengikuti perintah dari instansinya. Sehingga saat tidak dinyatakan lolos 10 besar, tidak menjadi beban baginya. “Berbeda dengan Kejati, jika pak Sugeng lebih karena perintah. Tapi bagaimana pun, jika sudah lolos 20, apalagi 10 besar, tentu karena berkemampuan,” pungkasnya.

***