Mari kita semua menjaga dan memgawal serta mendukung pemerintahan yamg terpilih secara demokratis dan konstottusional ini demi suksesnya pembamgunan.5 tahun mendatang .
Siapakah di antara kita yang rela Indonesia tercerai berai? Tentu tidak satupun. Jika pada awal perjuangan dimulai dengan masing.masing daerah dan digerakan terus-menerus , namun ternyata itu tak cukup mampu untuk mengusir penjajah yang menduduki wilayah nusantara kala itu.
Lalu akhirnya Indonesia mampu dan berhasil merebut kemerdekaan berkat persatuan yang dibentuk oleh gerakan-gerakan kedaerahan tadi menjadi satu Indonesia. Barulah penjajahan dapat ditaklukan. Ibarat lidi yang mudah dipatahkan satu persatu, namun jika semuanya disatukan dengan ikatan, semakin dekat kerapatan, semakin sulit untuk dipatahkan.
Mengingat kembali beberapa kejadian belakangan ini. Begitu banyak perpecahan dan perseteruan terjadi, yang oleh orang-orang tak bertanggung jawab di framing sebagai gerakan-gerakan ‘kesukuan’, ‘keagamaan’, dan gerakan-gerakan yang mengatas namakan kepentingan kelompok tertentu ataupun pribadi. Ini bermula dari sosial media yang dimanfaatkan untuk menebarkan kebencian, hoax dan propaganda melalui media video, tulisan, ataupun gambar, dan yang lebih kekinian menggunakan meme.
Pola seperti ini terus-menerus dilakukan, dengan memanfaatkan keawaman warganet secara tidak langsung, akhirnya warganet pun mengiyakan bahwa perbedaan suku, ras, dan agama itu menjadi masalah besar. Padahal secara tidak sadar kita sedang memecah belah diri sendiri.
Seharusnya media sosial menjadi instrumen positif dalam menjaga suasana relasi antar anak bangsa tetap kondusif, damai dan tentram. Warganet seyogyanya harus berperan sebagai transformasi informasi yang mengandung literasi dan edukasi Menumbuhkan optimisme bangsa dengan narasi yang positif.
Bukan dengan berbagai narasi kebencian yang saat ini mulai dihembuskan dan dipergunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Perpecahan terjadi di mana-mana. Mulai dari kasus hoax Papua yang menyebabkan kericuhan, unjuk rasa anarkisme, radikalisme, sampai terbaru kasus penusukan terhadap pejabat pemerintahan hingga imbasnya sampai hari ini masih saja orang-orang berseteru dengan berbagai pelabelan yang melekat pada masing-masing kelompok Narasi identitas dan politik aliran yang begitu kental masih coba dipertahankan oleh sekelompkk oknum .
Benar kata bung Karno bahwa perjuangannya lebih mudah karena melawan penjajahan, tetapi kita sedang melawan bangsa sendiri—menenun permusuhan.
Kasus lain yang paling sering kita temui adalah ribut-ribut soal keyakinann perbedaan cara ibadah, pembangunan tempat ibadah, rasanya hal-hal seperti itu amat cepat menimbulkan perpecahan di antara kita baik antar agama maupun beda aliran dalam satu agama itu sendiri. Perkelahian, baku hantam, hingga kerusuhan berakhir dengan pembakaran ataupun pengrusakan terhadap fasilitas umum dan korban sesama rakyat Indonesia yang mendapatkan.kerugian bagi semua pihak. Tidak jarang kerusuhan ini memimbulkan korban jiwa.
Melihat sesama sebagai ‘manusia’ itu penting. Hal ini merupakan akar dari toleransi yang harus ditanamkan sedini mungkin dalam benak warganet. Pemahaman dan kesadaran ini akan mendorong kita untuk saling menerima, bersimpati dan tentunya akan mempermudah kita untuk bekerja sama dalam membangun Indonesia baik secara fisik maupun secara mental.
Kita, sebagai warganet mesti menyadari bahwa kita memiliki hak yang sama untuk tinggal dan berkeyakinan di negara ini. Sebabnya kita sebagai warganet harus siap mewujudkan demokrasi yang konstitusional dan damai serta ikut berkontribusi terhadap suksesnya program pemerintahan 5 tahun kedepan untuk kemajuan bangsa.
Mari menjadikan momen pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih untuk mempererat persatuan dan meneruskan perjuangan para pendahulu kita dengan terus berkarya, melahirkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif demi Indonesia yang lebih maju dan disegani bangsa lain. Wahai insan warganet, mari menjaga kedamaian dan posting konten positif positip dan jangan sampai berhenti di kamu!
Mari kita semua menjaga dan memgawal serta mendukung pemerintahan yamg terpilih secara demokratis dan konstottusional ini demi suksesnya pembamgunan.5 tahun mendatang .
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews