Lembaga Indo Barometer merilis survei terkait elektabilitas Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo – Sandiaga dalam kontestasi Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi Ma’ruf unggul dengan selisih lebih dari 20 persen.
“Seandainya Pilpres dilakukan hari ini, Jokowi – Ma’ruf diprediksi menang dengan selisih 21 persen. Paslon 01 memiliki elektabilitas 50,2 persen, sedangkan paslon 02 memiliki 28,9 persen. Sementara sisanya sekitar 20 persen masih merahasiakan pilihannya,” tutur peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto.
Indo Barometer juga melakukan survei simulasi calon presiden dan wakil presiden. Untuk mengukur elektabilitas dipakai simulasi penyodoran gambar tokoh layaknya pemilihan suara di bilik suara. Jokowi berhasil mendapatkan torehan 51,2 persen sementara Prabowo mendapatkan torehan 28,9 persen.
Sedangkan sisanya sebesar 19,9 persen masih merahasiakan pilihannya. Adapun simulasi elektabilitas cawapres, Ma’ruf Amin unggul dengan 44,5 persen. Sementara Sandiaga Uno mendapatkan 32,1 persen.
Selain itu pada survey yang dilakukan oleh Denny JA menunjukkan bahwa 58,7 persen diraih oleh pasangan Jokowi Ma’ruf dan 30,9 persen diraih oleh Pasangan calon Prabowo - Sandiaga Uno. Sementara sisanya 9,9 persen responden tidak menentukan pilihannya dan 0,5 persen sisanya tidak sah. Angka tidak sah tersebut muncul karena dalam melakukan surveynya, LSI Denny JA menggunakan model yang dipakai dalam menggunakan surat suara.
Survey juga dilakukan oleh Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang merilis data survey terbarunya terkait elektabilitas Capres – Cawapres jelang satu bulan Pilpres 2019. Angka partisipasi dalam survei yang dilakukan tersebut diikuti oleh 2.479 responden, dengan tingkat partisipasi sebesar 88 persen atau 2.049 analisis sebagai yang dilaporkan dengan asumsi sampel random sampling, dan margin of error pada survei ini sebesar 2,0 persen.
Djayadi Hanan mengatakan selaku Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengatakan, bahwa elektabilitas paslon nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf masih unggul dibandingkan dengan kandidat nomor urut 02, Prabowo – Sandiaga Uno.
Hasil survey menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi – Ma’ruf Amin sebesar 57,6 persen. Sementara penantangnya Prabowo – Sandiaga mendapatkan 31,8 persen. Sisanya sebesar 10,6 persen mengatakan tidak tahu, rahasia atau belum menentukan pilihan.
Angka yang didapatkan oleh Prabowo – Sandiaga cenderung sama tapi ada gejala penurunan sebesar 2 persen,” tutur Djayadi. Dirinya juga mengungkapkan, hasil survei dari 2018 – 2019 cenderung masih stagnan.
Hasil survei serupa juga ditunjukkan oleh Konsep Indonesia (Konsepindo), yang menyatakan bahwa Pasangan Jokowi – Ma’ruf masih unggul dengan mendapatkan 55 persen suara, lalu pasangan Prabowo – Sandiaga memperoleh 33,2 persen suara.
Direktur Konsepindo Veri Muhlis Arifuzzaman mengatakan, dari jarak yang cukup jauh, pasangan nomor 02 kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam mengejar ketertinggalan.
Survei ini juga mendapatkan temuan bahwa 69,6 persen responden merasa puas dengan kinerja Jokowi. Hal ini menunjukkan juga bahwa Jokowi – Ma’ruf dianggap lebih bisa menyelesaikan masalah ekonomi daripada pasangan 02.
Direktur Eksekutif Lembaga Survey Charta Politica, Yunarto Wijaya, mengatakan bahwa jalannya debat tidak mempengaruhi nilai elektabilitas kedua pasang calon. Hal tersebut dikarenakan kedua pasang calon telah memiliki basis pendukung yang loyal.
Diketahui persentase kemantapan pemiluh Jokowi – Ma’ruf berada di angka 80,9 persen dan pemilih Prabowo – Sandiaga berada di angka 79,6 persen.
Direktur Eksekutf Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan bahwa pengaruh debat terhadap elektabilitas bisa dilihat berdasarkan sejumlah pengalaman baik di pilkada maupun pilpres 2014.
Pada Pilpres 2014 lalu, banyak orang yang pesimis dengan Jokowi – JK bisa mengimbangi Prabowo – Hatta dalam debat pilpres 2014. Namun faktanya Jokowi – JK mampu menjawab keraguan publik dan meraup suara tambahan.
Dalam debat pertama saat itu, Jokowi justru melampaui ekspektasi yang diharapkan oleh publik. Sementara pemilih saat itu sebelum debat merasa Prabowo akan tampil cemerlang pada debat.
Tentu masih ada gelaran debat selanjutnya, dan kedua paslon juga pastinya akan senantiasa berupaya untuk mendapatkan suara dari para swing voters untuk mendapatkan suara tambahan dalam Pilpres 2019 kelak.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews