Film membawa kesadaran dan kemauan untuk melestarikan lingkungan hidup harus terus diupayakan, dengan begitu keberlangsungan hidup akan terus berjalan.
Film 17 surat cinta diawali dengan menampilkan visual keragaman hayati dan masyarakat adat hutan Indonesia, khususnya daerah Aceh dan Papua.
Film ini merupakan serial Ekspedisi Indonesia Baru dari perjalanan 4 jurnalis dari lintas generasi, mulai dari generasi boomer, x, milenial dan z.
Membingkai persoalan alih fungsi lahan yang masif dan merusak dikawasan hutan Indonesia. Bingkai persoalan dikemas dalam bentuk surat cinta untuk pemerintah.
Keragaman vegetasi hutan sudah mulai dibabat habis. Penyajian berbagai data yang disajikanpun makin memperkuat aspek kerusakan lingkungan.
Ironisnya, surat cinta disampaikan tak pernah menemukan balasannya atau jawaban. Namun perjuangan tetap harus berjalan dengan segala cara demi keberlangsungan kelestarian alam.
Film membawa penonton untuk lebih dekat merasakan dampak terkait alih fungsi lahan. Kedekatan ini menjadi terasa setelah persoalan tersebut menimbulkan dampak konflik antara satwa dan manusia maupun bencana alam.
Ketika satwa sudah masuk pemukiman manusia, begitulah cara satwa melakukan protes kepada manusia. Begitu juga bencana, alam punya cara sendiri protes terhadap manusia.
Film membawa kesadaran dan kemauan untuk melestarikan lingkungan hidup harus terus diupayakan, dengan begitu keberlangsungan hidup akan terus berjalan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews