Orang yang Kerap Marah di Depan Ulama JelasTak Paham Akhlak Islami

Kamis, 7 Maret 2019 | 10:03 WIB
0
208
Orang yang Kerap Marah di Depan Ulama JelasTak Paham Akhlak Islami
Prabowo /Medcom.id

Rasanya agak gimana gitu ketika mendengar BPN mengatakan berulang-ulang bahwa Prabowo tidak menyerang saat debat bukti bahwa Prabowo santun.

Narasi Prabowo santun ini nyatanya hanya pemanis saja kok. Karakter aslinya yang arogan dan pemarah terbukti selalu keluar saat berada di luar panggung debat.

Sudah berkali-kali Prabowo tertangkap basah menunjukkan sifat aslinya. Malahan, saksi mata menyebutkan bahwa Prabowo marah di depan para alim ulama, mereka yang mengajukan Prabowo sebagai capres hasil ijtima ulama.

Adegan Prabowo gebrak meja di depan para ulama saja sudah jauh dari sifat santri yang sangat menghormati para ulama.

Begitu pula dengan sifat anak terhadap orang tua. Para alim ulama ini posisinya adalah orang tua yang patut dihargai, ditiru dan digugu, bukan dinistakan dengan menggebrak meja karena takut tak direkomendasikan.

Marah apalagi sampai gebrak meja karena takut tidak direkomendasikan merupakan sifat yang sangat kekanak-kanakan.

Usamah Hisyam, Mantan Anggota Dewan Penasehat PA 212, yang menceritakan bagaimana Prabowo main bentak sambil gebrak-gebrak meja di depan para ulama.

Seperti peribahasa "Marah akan tikus rangkiang dibakar". Takut tak direkomendasikan jadi capres, Prabowo malah mengorbankan akhlaknya. Padahal akhlak mulia adalah inti dari Islam itu sendiri. .

Sangat menakutkan jika Prabowo jadi presiden dengan gaya kepemimpinan tempramental. Udah main senggol bacok kalau seperti ini caranya. Layaknya gaya preman pasar.

Akhlak Islam

Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, selalu menganjurkan insan yang berhati lembut namun tegas dalam bersikap.

Perlu dibedakan juga mana yang tegas dan mana yang marah. Tegas tidak ditunjukkan dengan sikap pemarah. Pemarah tak berarti tegas.  

Rasul yang berhati lembut, selalu baik pada para sahabat maupun pada orang yang menyakitinya.

Dalam satu kisah, Rasul malah mendatangi sosok Yahudi yang kerap kali melemparkan kotoran pada Nabi. Ini menunjukkan bahwa Rasul memberikan sikap teladan yang patut dicontoh.

Bagaimana mau menjadi pemimpin yang berakhlak islami jika kerap marah karena hal-hal sepele?

Akhlak Prabowo Jauh dari kata Islami

Isu Prabowo pernah melemparkan hp bukan isapan jempol semata. Buktinya, Prabowo marahi emak-emak saat berpidato di Ponorogo.

Sikap Prabowo ini sangat bertentangan dengan ucapan Sandiaga yang kerap mengelu-elukan emak-emak di berbagai kesempatan.

Sandi bahkan kerap kali tertangkap kamera akrab dengan emak-emak meskipun kadang dibumbui dengan drama.

Video Prabowo yang memarahi emak-emak di Ponorogo sudah menjadi bukti bahwa suara emak-emak hanya dipolitisasi demi memperoleh simpati rakyat dari kalangan emak-emak.

"Saudara mau diam atau saya yang bicara, saudara naik ke sini. Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak. Jangan ribut sendiri," kata Prabowo dengan nada tinggi.

Sehingga, narasi Prabowo santun seperti yang selalu diungkapkan Priyo Budi Santoso, Sudirman Said, maupun Drajad Wibowo, gugur dengan sendirinya. 

Sudah susah-susah mencitrakan Prabowo sebagai sosok yang santun, ternyata dirusak sendiri dengan sikapnya yang arogan dan temperamental.

Jika Prabowo memang santun, seharusnya Prabowo menegur dengan cara yang santun pula. 

Misalnya dengan menghentikan sesaat pidatonya dan mempersilahkan timnya bagi-bagi buku sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di tengah pidatonya yang berapi-api saat berada di Ponorogo.

Prabowo Marah Lagi di Depan Para Ulama Madura

Bukan sekali tapi berkali-kali Prabowo menunjukkan sikap dan karakter aslinya yang mudah tersinggung kemudian marah.

Sikapnya itu malah dilakukan di hadapan para ulama di Madura.

"Ada apa bicara sendiri di situ? Apa YOU aja mau bicara di sini?" kata Prabowo dengan nada geram. 

Ya, beruntung saja ditenangkan oleh para hadirin "lanjut pak, lanjut!"

Jika saja Prabowo menghormati para ulama seperti KH Thoifur Ali Wafa, KH. Abdul Muksid (Dewan Masyaikh PP Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep), KH. Ramdlan Siraj (Pimpinan PP Nurul Islam Karang Cempaka Bluto Sumenep) dan sejumlah Kiai lainnya yang hadir saat itu, tentu alangkah eloknya jika Prabowo bisa menahan amarahnya.

Prabowo Tak Paham Hormati Para Ulama

Sikap-sikap yang dipertontonkan ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak mengerti Islam, tidak memahami cara bersikap yang baik terhadap para ulama, tidak memahami akhlak Islam sebenarnya.

Maka, saya sedikit heran juga jika ada kelompok-kelompok yang kerap kali mengagung-agungkan Prabowo sangat dekat dengan ulama.

Bagaimana bisa dekat dengan para ulama, jika kerap marah-marah kepada ulama dan bentak-bentak di depan ulama?

***