Jenderal Wiranto Melunak Karena Sajadah Itu...

Wawancara berlangsung 30 menit, gayeng, diselingi tawa dan ledekan. Sebelum kembali ke ruangan Wiranto dengan penuh canda meladeni permintaan kami untuk berfoto.

Senin, 13 Mei 2019 | 12:18 WIB
0
672
Jenderal Wiranto Melunak Karena Sajadah Itu...
Saya dan Pak Wiranto (Foto: Koleksi Pribadi)

“Mood si Babeh lagi gak bagus tuh kayaknya. Baper banget,” bisik seorang kru sebuah stasiun televisi saat kami dari Tim Blak-blakan tiba di Kantor Menko Polhukam, Jenderal (Purn) Wiranto.

Salah satu penyebabnya, si kru melanjutkan, saat berbincang informal usai wawancara ada kameraman yang merekamnya. Padahal perekaman itu dimaksudkan sebagai stock shoot untuk memperkaya gambar. Tapi si Babeh, Wiranto, menafsirkan berbeda. Suasana pun menjadi kurang enak!

Diam-diam kami agak kecut juga mendengar kabar seperti itu. Apalagi pada Jumat (10/5/2019) sore itu kami datang terlambat sekitar 30 menit. Unjuk rasa massa di depan Kantor Bawaslu, persis di depan Sarinah, Jalan MH Thamrin, membuat arus lalu lintas padat merayap. Dari Dukuh Atas hingga Bunderang HI kami tempuh lebih dari 30 menit.

Entah berapa belas Bus TransJakarta dari arah Sudirman yang nyaris tak bergerak di jalurnya. Begitu memasuki Bunderan HI semua kendaraan menuju arah Kota dialihkan ke Jl Agus Salim, karena Jl Thamrin dibuat satu arah.

“Ya sudah datang saja, mas. Bapak juga masih dengan para tamu,” jawab seorang staf di Kantor Menko Polhukam saat kami mengabarkan kondisi yang ada.

Baca Juga: Saling Tantang Wiranto-Kivlan, Baikkah bagi Pembongkaran Kejahatan HAM?

Begitu tiba, para juru kamera langsung menyiapkan perlengkapan, menata kursi, dan mematut atribut lainnya. Ketika almarhum Letjen Soesilo Soedarman (Pak Soes) masih menjabat Menko Polkam, sebagai wartawan unyu-unyu saya beberapa kali menyambangi kantor tersebut. Pun ketika Wiranto menjadi Menko Polkam, 1999 – 2000, di era Presiden KH Abdurrahman Wahid.

Di kantor itulah saya berkenalan, bertemu, dan belajar dari para senior seperti Sururi Alfaruq (Jawa Pos), Edi Hidayat (Media Indonesia), Ishaq Zubaedi Raqib (Kedaulatan Rakyat), Agus Hermawan (Kompas), (alm) Taufik H Miharja (Kompas), dan lainnya.

Tak lama Wiranto menjabat Menko Polkam, karena Presiden Gus Dur dari luar negeri ‘mengintimidasi’ nya untuk mengundurkan diri. Wiranto dengan gentleman memenuhinya. Dia lengser keprabon madeg pandito. Lalu muncul kembali pada 2004 ketika memenangi Konvensi Calon Presiden Partai Golkar.

Sayang, di ajang Pemilihan Presiden langsung yang pertama itu Wiranto yang berpasangan dengan Salahuddin Wahid kalah suara dari mantan stafnya, Susilo Bambang Yudhoyono–Jusuf Kalla.

Sejumlah pihak menilai kekalahan Wiranto itu karena mesin Partai Golkar tak berjalan maksimal. Para elit ‘Partai Beringin’ memberikan dukungan setengah hati. Setiap kali kampanye, fisik mereka seolah hadir bersama Wiranto, tapi hati dan pikirannya entah di mana.

Meski tergolong singkat duduk di kabinet Gus Dur, ada satu peristiwa yang membekas. Kala itu Kementerian mengadakan acara buka puasa bersama dilanjutkan salat taraweh. Usai salat, rupanya setiap jemaah dipersilahkan untuk melipat dan membawa pulang sajadah yang diduduki sebagai cinderamata.

Saya masih ingat, sajadah yang saya duduki berwarna merah marun dengan bordiran gambar masjid di tengahnya. Entah, sajadah tersebut masih ada atau tidak di kediaman ibu saya di Klender.

Baca Juga: Jangankan Pak Wiranto, Presiden Jokowi Pun Tak Bisa Intervensi KPK

Tapi soal melipat sajadah itu saya jadikan ‘senjata’ untuk mencairkan suasana saat Wiranto menghampiri kami. Sekilas dia sempat kaget, lalu tersenyum. “Iya, dulu saya masih punya banyak tabungan bisa sedekah kayak gitu,” ujarnya perlahan dan kembali tersenyum sembari mempersilahkan saya duduk. Garis mukanya tak lagi keras seperti ketika pertama kali menghampiri kami. Alhamdulillah…

Wawancara selama lebih dari 30 menit berjalan gayeng, diselingi tawa dan ledekan Pak Wiranto. Sebelum kembali ke ruangan dia dengan penuh canda meladeni permintaan kami untuk berfoto, satu per satu.

Trims, Jenderal!

***