Jokowi Pidato Fadli Zon yang "Spaning"

Pandangan manusia itu subjektif, berbeda dengan pandangan Tuhan. Dia maha tahu siapa yang paling berhak atas sebuah jabatan.

Minggu, 24 Maret 2019 | 08:05 WIB
0
487
Jokowi Pidato Fadli Zon yang "Spaning"
Foto : Tribunews.com

Entah pikiran apa yang hinggap dibenak Fadli Zon, bisa jadi dia panik, karena orang yang dia anggap pantas menjadi Presiden, berkali-kali mencalonkan diri menjadi Presiden, malah tidak pernah jadi Presiden.

Fadli Zon ini tipikal orang yang tidak meyakini Takdir Tuhan, bahwa apa yang baik dalam pandangannya belum tentu baik dalam pandangan Tuhan, begitu juga apa yang tidak pantas dalam pandangannya, ternyata pantas dalam pandangan Tuhan.

Buruk sekali reaksi Fadli Zon terhadap Pidato Petahana Presiden, Jokowi, saat beraorasi di Jogyakarta. Sehingga dia menganggap Jokowi tidak pantas jadi Presiden, bahkan untuk marahpun Jokowi dianggapnya tidak pantas.

Calon presiden nomor urut 01 Jokowi berapi-api, di saat berikan sambutan di hadapan ribuan pendukungnya, di acara deklarasi dukungan Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).

Dalam pidatonya, Jokowi curhat tentang berbagai tuduhan dan fitnah yang dialaminya selama 4,5 tahun menjadi Presiden. Jokowi merasa sekarang saatnya dia melawan segala tuduhan dan fitnah tersebut.

Padahal, diamnya Jokowi selama ini adalah juga sebuah perlawanannya, dengan diam itulah membuktikan dia pantas menjadi Presiden, dan semua tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya, akan kembali kepada penuduhnya sendiri.

Pilpres 2019 yang akan datang, akan membuktikan apakah orang yang dianggap Fadli Zon pantas menjadi Presiden, akan memenangkan kontestasi pemilihan Presiden. Kalau seandainya kenyataannya tidaklah demikian, Fadli Zon harus mencabut pernyataannya.

Fadli Zon harus belajar lagi kepada guru yang Ma'ruf, agar tahu apa yang dinamakan kepantasan dimata Tuhan, supaya tidak terjebak oleh makna kepantasan dimata manusia. Supaya Fadli bisa kembali kepada pemikiran yang benar dan sebenarnya, bukan pemikiran dengan jargon 'Akal Sehat' yang malah tidak sehat.

Tidak ada yang salah dengan luapan emosi Jokowi, kalau saja Fadli Zon ada pada posisi Jokowi, mungkin dia sudah mati berdiri. Tidak semua orang kuat terhadap hujatan dan fitnah, orang yang biasa menghujat dan memfitnahpun tidak sanggup menghadapi hujatan dan fitnah.

Fadli Zon merasa panik ketika melihat Jokowi akan melawan, ekspektasi dia terhadap Jokowi amat rendah, sehingga dia tidak bisa menerima kenyataan ketika junjungannya selalu kalah, dia tidak bisa menerima ketika melihat Jokowi begitu dielu-elukan masyarakat, dia hanya ingin Prabowo yang diperlakukan seperti itu.

Fadli Zon sudah dihinggapi pikiran Chauvanistik, yang akal budinya terbalik menjadi picik. Sebagai petinggi politik yang terus konsisten dengan pikiran picik, Fadli Zon melanggengkan tabi'at politisi kekinian yang tidak siap menerima kekalahan.

Sekali lagi saya mau katakan, Fadli Zon harus percaya Takdir Tuhan, yang sama sekali kadang-kadang diluar perhitungan manusia. Manusia punya hak sebatas rencana, semua kepeutusan ada ditangan Tuhan.

Manusia tidak berhak menilai tentang kepantasan, Karena kepantasan yang sejati adalah dalam pandangan Tuhan, bukanlah atas dasar pandangan manusia. Pandangan manusia itu subjektif, berbeda dengan pandangan Tuhan. Dia maha tahu siapa yang paling berhak atas sebuah jabatan.

***