Kepemimpinan Presiden Jokowi

Apresiasi dari warga Singapura menunjukkan kehebatan Presiden Jokowi dan beliau benar-benar pemimpin yang jenius, karena mampu merangkul semua golongan dan merangkul lawan politik.

Minggu, 10 Oktober 2021 | 02:04 WIB
0
159
Kepemimpinan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Foto: tribunnews.com)

Kepemimpinan Presiden Jokowi kembali mendapat pujian dari masyarakat. Apresiasi ini tidak saja berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri.

Sejak era orde lama, kita sudah berkali-kali memiliki Presiden. Bapak Jokowi adalah presiden Indonesia yang ke-7. Kemunculan beliau adalah fenomenal, karena menjadi RI-1 tanpa latar belakang elite politik atau keturunan. Namun Presiden Jokowi tetap dicintai oleh rakyat, meski basic-nya adalah warga biasa, karena beliau membuat berbagai kebijakan yang menguntungkan warganya.

Presiden Jokowi menjadi satu-satunya yang diidolakan oleh masyarakat Indonesia dan mereka ngefans karena beliau sangat merakyat dan hobi blusukan. Tak hanya WNI, tetapi seorang profesor dari Singapura juga mengapresiasi kepemimpinan beliau. Profesor itu bernama Kishore Mahbubani, dan ia menyampaikan berbagai pujian kepada bapak presiden yang kita cintai.

Pertama, Kishore mengungkap fakta bahwa Presiden Jokowi bisa merangkul lawan politiknya. Buktinya Prabowo Subianto yang dulu menjadi rival saat pemilihan presiden, malah dijadikan Menteri Pertahanan. Hal ini menunjukkan Presiden Jokowi tidak ingin balas dendam, malah memberikan jabatan yang memang sesuai dengan basic Prabowo sebagai seorang purnawirawan prajurit.

Selain itu, Sandiaga Uno yang sempat menjadi cawapres Prabowo juga diberi jabatan sebagai Menakerpraf. Meski basic Sandi adalah pengusaha, tetapi ia dirasa juga menguasai bidang pariwisata, dan terbukti punya ide-ide segar untuk meramaikan lagi turisme di Indonesia. misalnya program work from Bali.

Kishore juga menyatukan warga dalam politik, dan semua partai berbasis Islam mulai menjadi inklusif. Pancasila menekankan persatuan dalam keragaman. Dalam artian, beliau tidak membeda-bedakan dan merangkul partai-partai tersebut, walau basic partainya berbeda. Pancasila juga berhasil menjadi penyatu, dan Presiden Jokowi menggunakannya, terutama pada sila persatuan Indonesia.

Sementara itu, Kishore juga mengungkap bahwa Presiden Jokowi fokus memberantas kemiskinan. Hal ini dilakukan tak hanya tahun 2020 alias saat pandemi, tetapi juga sejak awal menjabat di periode pertama (tahun 2014). Tahun 2016 pemerintah melakukan formalisasi kepemilikan tanah, sehingga rakyat bisa mengurus surat tanahnya dengan mudah.

Selain itu ada juga kartu prakerja dan program-program lain yang dibuat untuk rakyat. Seperti Kartu Indonesia Sehat dan JKN yang membantu masyarakat yang kurang mampu agar bisa berobat. Lantas ada bansos dan berbagai program lain untuk menolong rakyat agar bisa survive di tengah pandemi.

Kishore juga memuji pengesahan Omnibus Law, sebagai Undang-Undang sapujagat yang sangat bermanfaat bagi rakyat. Masyarakatlah yang diuntungkan karena berkat UU ini, investasi di Indonesia makin digencarkan dan penanam modal asing tertarik untuk berbisnis di negeri kita. Sehingga bisa mengurangi pengangguran dan menggerakkan roda perekonomian dengan kencang.

Apresisasi dari profesor Singapura menandakan bahwa kita tidak salah memilih presiden. Dalam 2 periode kepemimpinannya, Presiden Jokowi terbukti merakyat dan mendengarkan suara dari akar rumput, dan tidak membeda-bedakan warganya. Presiden kita menjadi satu-satunya pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyat.

Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi tidak otoriter sama sekali, malah menunjukkan demokrasi yang sesungguhnya. Beliau mau mendengarkan masukan dari rakyat, baik secara langsung maupun via media sosial. Sehingga tiap permasalah bisa dipecahkan dan problematika di masyarakat terbantu berkat Presiden.

Apresiasi dari warga Singapura menunjukkan kehebatan Presiden Jokowi dan beliau benar-benar pemimpin yang jenius, karena mampu merangkul semua golongan dan merangkul lawan politik. Selain itu, beliau juga mendengarkan suara rakyat dan memberi berbagai bantuan, agar kehidupan masyarakat makin membaik. (Zakaria)

***