Oleh : Teuku Riefky
Dalam rangka mengoptimalkan kegiatan para anak muda di Aceh, Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) menginisiasi program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH). Program tersebut merupakan komitmen kuat yang ditunjukkan oleh lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu dalam rangka memberdayakan generasi muda Aceh menyongsong masa depan yang lebih gemilang.
BIN memiliki komitmen yang sangat kuat untuk memberikan dukungan secara nyata kepada para anak muda, dengan menghadirkan dan memfasilitasi berbagai kegiatan para pemuda di Aceh melalui program AMANAH.
Rektor IAIN Takengon Prof. Dr. Zulkarnain, M.Ag dalam salah satu kesempatan menyampaikan bahwa program AMANAH yang digagas oleh BIN akan berpean sebagai wadah perkumpulan bagi para pelaku UMKM industri kreatif dan pemuda dalam meningkatkan ekosistem bisnis dan perekonomian di Provinsi Aceh.
Prof. Dr. Zulkarnain, M.Ag yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besa bidang Filsafat Pendidikan Islam juga mengapresiasi Lembaga AMANAH sebagai creative hub yang dengan menyediakan fasilitas kepada para pelaku UMKM untuk membangun jejaring usaha dan menguatkan entitas bisnis mereka agar lebih berkembang.
Pelaksanaan Program AMANAH sendiri merupakan bentuk dukungan pada seluruh kegiatan anak muda termasuk adanya pengembangan bakat dan minat serta kreativitas hingga inovasi mereka. Program AMANAH akan menjadi ruang temu, ruang belajar sekaligus ruang untuk semakin membangun kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan untuk bersama menumbuhkan ekosistem inovasi sosial yang kreatif, berdaya saing dan berkelanjutan.
Beberapa waktu mendatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi, yang mana sebagian besar penduduknya merupakan mereka yang berada di usia produktif. Hal tersebut mampu disikapi dengan dua cara, yakni melihatnya sebagai tantangan, atau justru menjadikannya sebuah peluang besar untuk semakin mengakselerasi laju pertumbuhan. Dalam rangka untuk menjadikan dan memanfaatkan bonus demografi sebagai akselerator akan laju pertumbuhan, maka peranan dari para anak muda menjadi sangat penting dan mereka menjadi kekuatan besar untuk mengakselerasi perubahan sekaligus pertumbuhan di masyarakat melalui adanya inovasi sosial.
Terdapat tiga pilar penting yang menjadi penopang dalam sebuah inovasi sosial, yakni kewirausahaan, pelestarian budaya dan pemanfaatan teknologi digital. Seluruhnya nanti juga mampu berdampak secara sosial bagi masyarakat. Para anak muda dan berbagai kalangan lain sebenarnya mampu saja terlibat dalam upaya untuk menciptakan peluang perubahan melalui inovasi sosial dan juga mampu mewujudkan pula kesejahteraan melalui berbagai upaya organik yang lahir secara langsung dari masyarakat, sehingga tidak perlu lagi sekedar menunggu adanya program yang bersifat top down saja.
Selama ini mungkin saja telah banyak gagasan secara kreatif yang dilahirkan oleh para pemuda di Aceh pada skala yang mikro, namun masih belum banyak memperoleh kesempatan untuk bisa terekspos dengan luas sehingga gagasan tersebut tidak bisa ditunjukkan dan dikembangkan lagi. Maka dari itu, BIN kemudian menggagas program AMANAH yang mampu menjadi sarana serta wadah kepada para pemuda tersebut dalam menyalurkan seluruh ide serta aspirasi mereka yang nantinya jelas akan sangat berdampak secara positif bagi masyarakat.
Terlaksananya program AMANAH merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk dan memaksimalkan kegiatan dari para anak muda di Serambi Mekkah. Maka dari itu, apresiasi besar patut diberikan kepada BIN selaku pihak pelaksana program AMANAH sebagai bentuk penyediaan dan dukungan penuh atau pemberian fasilitas secara nyata untuk mendukung pengembangan inovasi para pemuda. Salah satu apresiasi tersebut datang dari Ketua Aceh Kreatif Delky Nofrizal Qutni yang mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi tinggi upaya lembaga telik sandi tersebut.
Dengan adanya program AMANAH yang digencarkan oleh BIN, menjadikan para pemuda di Aceh yang sejatinya memiliki banyak sekali nilai kreativitas dan inovasi hingga banyaknya minat besar mereka pada berbagai sektor seperti fashion, industri kreatif, peternakan, perikanan dan lain sebagainya menjadi terfasilitasi. Pemberian fasilitas dan dukungan penuh pada seluruh minat dan bakat kreatif serta inovasi yang dimiliki oleh para generasi muda penerus bangsa di Aceh menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Hal tersebut lantaran, jika seluruh kegiatan anak muda dari Negeri Rencong itu mendapatkan fasilitas yang mumpuni dan layak, maka bukan tidak mungkin akan sangat membantu dan mendukung mereka dalam bersaing di era sekarang, bahkan hingga pada kancah dunia, bukan hanya pada kancah nasional saja.
Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menyampaikan bahwa para generasi muda memang harus memiliki passion dalam berkarir, karena tanpa adanya passion dalam pekerjaan, maka semua yang mereka lakukan tidak akan mampu memberikan dampak secara nyata dan maksimal di masyarakat.
Seluruh pemuda di Indonesia saat ini memang dihadapkan pada sebuah posisi adanya persaingan global yang sangat kompetitif. Sehingga mereka semua perlu dibekali dengan pendidikan yang berkarakter serta mampu menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan baik dan menciptakan inovasi dengan berpedoman pada nilai-nilai dalam dasar falsafah negara yakni Pancasila.
Untuk mewujudkan seluruh hal tersebut, BIN berupaya memberikan fasilitas dalam memaksimalkan seluruh kegiatan para anak muda di Aceh melalui program AMANAH. Oleh sebab itu, diperlukan partisipasi semua anak muda maupun masyarakat Aceh dalam menyukseskan program tersebut.
)* Penulis adalah mahasiswa STKIP An-Nur Nanggroe Aceh.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews