*Jakarta* — World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali mengusung agenda kolaborasi demi menciptakan kesejahteraan bersama yang adil dalam mencukup kebutuhan air masyarakat secara global.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini air berada dalam ancaman, baik akibat perubahan iklim maupun pertumbuhan penduduk dunia yang makin meningkat. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), populasi penduduk dunia saat ini sudah mencapai sekitar delapan miliar.
“Sekarang, negara-negara sudah lelah dengan kompetisi. Jadi, mereka semua ingin berkolaborasi. Makanya, kami di WWF membawa semangat juang tentang kerja sama selatan-selatan,” ujar Basuki.
Menurutnya, ancaman terhadap air telah menciptakan ketidakadilan di antara negara-negara yang melimpah pasokan airnya dengan negara yang minim air. Dengan kondisi ini, dibutuhkan keputusan politik dari pemimpin dunia untuk mendukung upaya bersama mewujudkan kesejahteraan dalam pemenuhan air serta membahas pengelolaan air berdasarkan regional di wilayah Afrika, Amerika, Asia Pasifik, dan Mediterania.
“Saya ingin mengusulkan nanti membahas tentang manajemen air, mengingat di Bali beberapa waktu lalu diadakan KTT _Archipelagic and Island State (AIS),_ ini sangat unik. Nantinya WWF 2024 akan menghasilkan solusi yang konkrit di antaranya kerja sama antar pemerintah dan antar pelaku bisnis dalam penyediaan air,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Presiden Dewan Air Dunia (WWC), Loic Fauchon bahwa diperlukan adanya komitmen politik dan kolaborasi dari para pemimpin dunia terkait akses yang lebih baik terhadap air di tengah ancaman perubahan iklim dan kemiskinan.
“Kami perlu menyelamatkan air untuk kesejahteraan bersama,” katanya.
Melalui forum ini Pemerintah mencoba membangun _collaborative governance_ untuk menyukseskan World Water Forum 2024.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiharto mengatakan semua pihak harus bersama-sama mendukung forum ini, karena merupakan forum strategis yang akan membawa banyak manfaat baik untuk Indonesia maupun negara-negara peserta.
“Mahasiswa diharapkan dapat aktif berpartisipasi dalam _side event_ serta _youth forum_ yang menjadi rangkaian kegiatan forum internasional tersebut untuk mengkomunikasikan isu-isu strategis terkait masalah air. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan _engagement_ dan _public trust_ terhadap program dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah,” ujarnya.
Pemerintah selama ini telat turut berperan serta dalam memanfaatkan sumber daya air untuk kesejahteraan bersama melalui tiga pilar dan fondasi yang kokoh.
“Pengelolaan sumber daya air ini bertujuan agar terwujudnya kemanfaatan air yang berkelanjutan untuk kemakmuran rakyat dengan mengoptimalkan tiga pilar yaitu konservasi sumber daya air, pengendalian daya rusak air, dan pendayagunaan sumber daya air. Ketiga pilar ini semakin kokoh dengan hadirnya sistem informasi dan pemberdayaan serta pengawasan. Dengan demikian, seluruh pihak harus mendukung penyelenggaraan WWF 2024 agar tercapai sebuah komitmen bersama untuk memperkokoh pengelolaan yang secara menyeluruh ke depannya,” tutupnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews