Situasi Kenyam Kondusif, Warga yang Mengungsi Kembali ke Rumah
Oleh : Rebecca Marian
Situasi di Kenyam, Papua, kembali kondusif dan warga yang sebelumnya mengungsi kembali ke rumah. Aparat terus berjaga agar tidak ada serangan selanjutnya dari KST. Keamanan masyarakat Papua dinomorsatukan, oleh karena itu pemberantasan KST terus dilakukan hingga ke markasnya.
Hari Jumat 26 Mei 2023, terjadi kontak tembak tim Satgas Damai Cartenz dengan KST Yotam Bugiangge di Kampung Nogolait, Nduga. Petugas saat itu memukul mundur KST. Awalnya mobil ditembak di daerah Sanggong lalu rombongan melakukan pengejaran dan mereka lari ke Sungai Dibini.
KST Yotam Bugiangge kembali terdeteksi merapat ke Kampung Nogolait pada dua hari berikutnya masing-masing pada Sabtu dan Minggu. Akibatnya kontak tembak kembali terjadi. Kemudian tim Satgas Damai Cartenz kembali menangkap 5 anggota KKB lainnya pada Selasa 30 Mei 2023 lalu.
Untuk diketahui, KST Yotam Bugiangge merupakan kelompok kriminal bersenjata yang melakukan aksi pembantaian 11 warga di Kampung Nogolait, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu, 16 Juli 2022. Kini 7 orang anggotanya yang ditangkap tersebut sedang diinterogasi.
Setelah terjadi kontak senjata, sebanyak 162 warga mengungsi ke Kenyam. Kapolres Nduga AKBP Alexander Penelewen menyatakan bahwa mereka menyelamatkan diri karena takut akan serangan KST. Namun mereka sudah pulang karena situasi sudah kondusif.
Masyarakat kembali ke rumahnya karena keadaan sudah aman dan yakin bahwa tidak ada serangan KST lagi. Apalagi setelah ada penangkapan anggota KST pada bulan Mei 2023 ini. Ketika jumlah anggota KST berkurang maka otomatis kekuatan mereka melemah dan mudah ditangkap.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny A Prabowo menyatakan bahwa masyarakat yang kembali ke kompleks Nogolait diantar dan dikawal langsung oleh aparat gabungan serta pemerintah daerah guna memastikan keamanan warga. Tujuannya untuk menjamin keselamatan warga masyarakat di Kampung Nogolait sehingga mau untuk kembali ke kediamannya
Warga Papua khususnya di daerah Kenyam sangat berterima kasih karena anggota TNI, Polri, dan BIN bekerja sama untuk mengamankan daerahnya. Aparat bergerak cepat untuk memburu anggota KST dan memastikan mereka tidak kembali lagi untuk menyerang warga. Jaminan keamanan membuat warga kembali lagi ke rumahnya.
Kemudian, masyarakat juga mengapresiasi aparat keamanan yang melakukan pengawalan sampai mereka tiba di rumah. Dengan pengawalan maka warga mendapatkan rasa aman dan tidak takut bahkan trauma akan serangan susulan KST.
Personel Polri dan TNI melakukan patroli di Kenyam dan sekitarnya. Pasalnya, bisa jadi anggota KST datang dan menyerang pemukiman warga. Penjagaan makin diperketat agar tidak ada lagi kejadian tragis yang ada di seluruh wilayah Papua.
Patroli dilakukan dengan ketat untuk mengamankan segenap wilayah Kenyam. Diharap seluruh daerah Kenyam akan aman, dan kondisi wilayah tidak akan mempersulit patroli yang dilakukan oleh anggota Polri, BIN dan TNI. Aparat tetap berjaga-jaga untuk mencegah jika ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi, dan dibantu oleh Propam.
Sementara itu, warga Kenyam dan seluruh masyarakat Papua diharap untuk tidak terprovokasi oleh hoaks yang disebar oleh KST. Jika termakan oleh berita palsu maka bisa saja mereka mengungsi kembali karena takut akan serangan kelompok separatis tersebut. Padahal bisa saja hoaks sengaja disebar untuk menyerang masyarakat secara psikis.
Tokoh pemuda Papua Absalom Yerisitou menyatakan bahwa masyarakat Kenyam dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang ada. Dalam artian, ketika ada kerusuhan maka yang wajib diwaspadai adalah potensi untuk kerusuhan berulang yang terjadi karena provokasi oknum. KST sengaja melakukannya, agar masyarakat Papua membenci aparat dan meninggalkan Indonesia.
Saat ada kerusuhan aparat datang untuk mendamaikan dan menyelesaikannya secara hukum, karena Indonesia adalah negara hukum. Namun KST malah mengobarkan isu bahwa aparat datang untuk memberantas masyarakat Papua. Oleh karena itu masyarakat dihimbau agar tidak termakan hoaks dan provokasi apapun yang disebarkan oleh KST.
KST memang sering membuat ulah dan menginginkannya agar masyarakat Papua terpecah-belah lalu membela mereka dan meninggalkan Indonesia. Caranya dengan menyebar berita dan video hoaks serta propaganda. Masyarakat diminta makin waspada dan mengabaikan hoaks tersebut, karena tidak benar.
Masyarakat Papua diminta untuk lebih bijak dalam membaca berita atau melihat foto yang tersebar di media sosial atau grup WA. Jangan mudah tersulut provokasi akibat yang ternyata hoaks yang sengaja disebar oleh KST, untuk membuat warga Papua memusuhi aparat, atau memecah-belah dan membuat mereka mengusir para pendatang.
Situasi Kenyam sudah mulai kondusif dan masyarakat kembali ke rumahnya masing-masing, setelah mengungsi di sebuah rumah ibadah. Mereka dikawal oleh aparat keamanan dan berterima kasih karena dijaga dengan ketat. Sementara itu, aparat terus berusaha mengejar KST, agar tidak ada lagi pengungsian atau penyerangan selanjutnya.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews