Pada hari sening 31 Januari 2022 Dewan Pengurus Pusat Ikatan Dosen Tetap Non-PNS (DPP IDTNPNS) telah melakukan pembentukan Pengurus Daerah Ikatan Dosen Tetap Non-PNS (DPD IDTNPNS)di 30 Provinsi seluruh Indonesia. Salah satunya di provinsi Lampung. Di Lampung ditujuk sebagai ketua DPD IDTNPNS yaitu Dr. Sunarto, M.Pd.I, Wakil Ketua Agus Faisal Asyha, M.Pd.I utusan dari Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Sedangkan Sekertaris Yaitu Dr. Abdul Mujib, M.Pd.I, dan Bendahara Nawang Wulandari, M.Pd.I, Utusan dari Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung
Tujuan utama terbentuknya pengurus daerah untuk mendukung penuh gerakan yang di lakukan oleh
Pengurus pusat yang berjuang untuk alih status menjadi ASN PPPK dengan Afirmasi secara otomatis (tanpa Tes).
Pergerakan tersebut dilakukan secara formal dengan selalu berkoordinasi dengan Kemenag, Menpan RB, DPRI RIserta dan seluruh elemen pemerintah dengan terukur dan terarah sesuai target.
Pergerakan tersebut dilakukan secara intensip untuk mencapai tujuan organisasi yang disepakati bersama.
Ikatan Dosen Tetap Non-PNS adalah organisasi profesi dosen tetap PTKIN dan PTN sebagai organisasi independen yang fokus pada perlindungan, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan profesionalitas dosen.Di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DTNPNS sudah ada sejak tahun 2013. Sementara di lingkungan Kemnetrian Agama baru ada sejak tahun 2016 yang lalu.
Pengangkatan DTBPNS pada PTN dan PTKN menjadi ASN PPPK merupakan langkah menguntungkan pemerintah hal ini dikarenakan formasi Dosen ASN PPPK adalah tenaga dosen berkualitas yang direkrut melalui mekanisme yang resmi, profesional, kredibel dan akuntabel berdasarkan peraturan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta petunjuk teknis dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, dan Dirjen Dikti Kemendikbud.
Gerakan pertama yang akan dilkukan oleh DPP IDTNPNS melakukan koordinasi dengan DPD RI yang berasal dari Lampung untuk memperjuangkan afirmasi PPPK
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews