Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja pertamanya ke Papua pada periode keduanya sebagai presiden. Kunjungan tersebut menandakan komitmen Pemerintah untuk memajukan Papua, sehingga diharapkan membawa optimisme kepada masyarakat Papua.
Setelah pelantikan, Presiden mulai disibukkan oleh beragam agenda kerja. Orang RI 1 ini terkenal dengan gerak cepatnya dalam menghadapi polemik. Tak hanya itu, sikapnya yang tenang dan bijakasana juga merupakan nilai lebih, tak ayal banyak pihak yang mengunggulkan dirinya. Bukan satu dua masalah yang terselesaikan, mungkin ada ribuan dan tak tersorot.
Namun, secara pribadi beliau ini adalah sosok yang hebat. Beliau berusaha selalu menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Meski terkadang pro dan kontra menyerang. Patutlah, jika dirinya masuk ke dalam jajaran orang muslim berpengaruh di dunia pada urutan ke-13. Sebab, kinerjanya begitu memukau.
Segala upaya dikerahkan dengan para aparatur negara dan elemen masyarakat guna membangun kesejahteraan bersama. Salah satunya ialah, kunjungannya ke Papua pada 26 Oktober 2019 ini. Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana mendatangi beberapa kota guna melaksanakan sejumlah agenda kerja.
Berdasarkan keterangan oleh Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini, rombongan dan Presiden lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, sekitar pukul empat sore (WIB).
Presiden beserta rombongan tiba di Bandar Udara Domine Eduard Osok, Kota Sorong yang kemudian dilanjutkan bermalam. Dan melanjutkan jadwal kerja esok harinya. Kedatangan Presiden ini merupakan yang pertama pasca pelantikannya pada 20 Oktober 2019 lalu. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk selalu berkomitmen mengembangkan dan memajukan Papua. Baik secara fisik maupun sumber daya manusianya (SDM).
Turut serta beberapa menteri yang mendampinginya kesana. Antara lain, Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan yakni Budi Karya Sumadi, Heru Budi Hartono selaku Kepala Sekretariat Presiden, Suharyanto selaku Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, beserta Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Fadjroel Rahman.
Menurut pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Presiden Jokowi berkunjung ke Wamena dan juga Jayapura. Tak hanya itu, mereka telah melawat ke Manokwari dan Kabupaten Pegunungan Arfak di Provinsi Papua Barat. Tak lupa mengunjungi Kabupaten Kaimana dan Fakfak guna meninjau proyek jalan Trans Papua.
Presiden menyampaikan ingin bersegera ke Papua terutama kota Wamena dan Jayapura, sekaligus meresmikan proyek Jembatan Holtekamp. Kehadiran beliau disana diharap akan memberikan sinyal bahwa pemerintahan juga sangat peduli terhadap situasi yang terjadi. Tito menilai jika perhatian Presiden ini sangatlah besar, akan rakyat Bumi Cendrawasih tersebut.
Menjelang agenda kerja ini, sejumlah persiapan dilalukan di wilayah Kaimana, Manokwari dan juga Pegunungan Arfak. Mendagri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beserta Plt Kapolri Komjen Pol Ari Dono telah bersiap di Manokwari sejak Jumat, guna memastikan persiapan di daerah terkait kunjungan nantinya.
Berdasarkan jadwal, perjalanan dimulai dari Manokwari, kemudian menuju ke Pegunungan Arfak dengan Helikopter TNI AU. Dari sini, Presiden kembali lagi Manokwari dan langsung terbang menuju wilayah Kaimana. Dalam rangkaian kegiatan ini setelah menyelesaikan urusan di Kaimana, konon pada hari yang sama presiden akan melanjutkan agendanya ke kota Wamena, di kabupaten Jayawijaya, Papua.
Gubernur Papua Barat, Muhammad Lakotani bersyukur bahwa di awal kepemimpinan Jokowi mengawali kunjungan kerjanya ke sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat. Dirinya yakin pasti akan ada rencana pembangunan strategis yang nantinya disampaikan Presiden.
Lakotani juga mengutarakan, bahwa sudah sejak dua tahun lalu Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy menantikan kunjungan Presiden Jokowi. Kehadiran presiden ini sangat diharapkan baik masyarakat maupun di tingkat pemerintah daerah. Bupati juga menginginkan Jokowi melihat secara langsung potensi pariwisata beserta kekayaan alam lain, tak lupa melihat situasi dan kondisi Pegunungan Arfak saat ini. Kedatangan Presiden Jokowi ke wilayah tersebut diharapkan akan membawa dampak yang cukup signifikan terhadap pembangunan infrastruktur, layaknya jalan, jembatan, dan juga pendidikan serta infrastruktur dasar lainnya.
Tak perlu banyak kata, dari berita yang menggembirakan ini menunjukkan Presiden Jokowi mengawali agenda kenegaraannya di Papua sebagai wujud kecintaan beliau kepada Bumi Cendrawasih. Dirinya tak ingin menganaktirikan maupun mengesampingkan wilayah poros timur tersebut. Ia juga berupaya merangkul sejumlah pihak untuk berjalan maju guna membangun Indonesia lebih maju!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews