Membongkar Kinerja Partai Pro Jokowi dan Pro Prabowo, Menurut Survei Litbang Kompas

Selisih tipis selama 5 bulan dari 19,9 persen Oktober 2018 jadi 11,8 persen Maret 2019, harus dijadikan cambuk untuk meningkatkan dukungan.

Rabu, 27 Maret 2019 | 09:41 WIB
0
513
Membongkar Kinerja Partai Pro Jokowi dan Pro Prabowo, Menurut Survei Litbang Kompas
Jokowi dan Prabowo (Kompas.com)

Survei Litbang Kompas yang diumumkan pada 20 Maret 2019, menuai polemik. Banyak dari kubu Jokowi yang menilai, Kompas condong ke Prabowo. Survei ini juga membahas tentang kinerja partai pendukung. Bagaimana kinerja partai pro Jokowi dan pro Prabowo dalam memenangkan jagoannya?

Dalam rilis pada harian Kompas 20 Maret 2019, Litbang Kompas menyampaikan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan akhir Februari sampai awal Maret. Dukungan kepada Jokowi Amin turun dari 52,6 persen di Oktober 2018 menjadi 49,2 persen. Sedangkan dukungan kepada Prabowo Sandi meningkat dari 32,7 persen pada Oktober menjadi 37,4 persen pada Maret 2019.

Responden yang rahasia atau belum menentukan pilihan, hanya turun tipis dari 14,7 persen di Oktober 2018 menjadi 13,4 persen di Maret 2019. Ekstrapolasi elektabilitas Maret 2019 menurut Litbang Kompas adalah 56,8 persen bagi pasangan Jokowi Amin dan 43,2 persen untuk pasangan Prabowo Sandi.

Kinerja Partai Pro Prabowo

Gerindra sebagai partai pengusung utama. Terlebih lagi Prabowo dan Sandi adalah kader Gerindra. Tidak diragukan lagi dukungannya kepada pasangan ini.

Terlihat tidak ada penurunan dukungan atau tetap 92,4 persen pada Oktober 2018 dan Maret 2019. Namun ada sedikit responden (0,4 persen) yang merahasiakan pilihan pada Oktober 2018 berbalik mendukung Jokowi Amin.

PKS terlihat sangat solid mengerahkan pendukungnya untuk mendukung Prabowo Sandi. Terlihat kenaikan yang cukup besar dari 76,2 persen pada Oktober menjadi 85,4 persen pada Maret 2019.

Sayangnya dukungan yang solid ini tidak dibalas dengan pemberian posisi wakil gubernur DKI yang diidam-idamkan PKS. Sampai tulisan ini tayang belum terlihat titik terang PKS akan bisa menempatkan kadernya sebagai wakil Anies Baswedan.

PAN malah sedikit kurang fokus dalam mengerahkan pendukungnya. Terlihat dukungan kepada Prabowo Sandi menurun dari 68,2 persen menjadi 63,2 persen. Sedangkan dukungan kepada Jokowi Amin meningkat lumayan dari 31,8 persen menjadi 35,1 persen pada Maret 2019.

Demokrat terlihat cari aman, walaupun masih lebih baik dibanding PAN. Dukungan kepada kedua pasangan calon sama-sama meningkat. Walau peningkatan ke Jokowi Amin lebih besar yaitu 4,2 persen dibanding peningkatan ke Prabowo Sandi yang hanya 0,8 persen.

Kinerja Partai Pro Jokowi

PDIP sangat solid mengingat Jokowi adalah kader partai berlambang banteng ini.  Sehingga walaupun terjadi penurunan dukungan sangat tipis, yaitu hanya 0,5 persen. Kurang lebih sama dengan pindahnya pendukung Gerindra ke Jokowi Amin.

Nasdem juga bekerja keras dan cukup berhasil meningkatkan dukungan ke Jokowi Amin. Dari 76,9 persen menjadi 80,8 persen pada Maret 2019.  Sedangkan dukungan pendukung Nasdem kepada Prabowo Sandi turun dari 23,1 persen menjadi 15,4 persen.

PKB adalah partai pro Jokowi yang kinerjanya sangat buruk. Dukungan kepada Jokowi Amin turun dari 78,5 persen menjadi 65,4 persen. Sebaliknya dukungan kepada Prabowo Sandi meningkat dari 18,5 persen menjadi 30,1 persen di Maret 2019.

Cak Imin harus segera mengerahkan mesin partai dan menjalankan kampanye dari pintu ke pintu. Agar minimal dukungan ini tidak semakin turun.

PPP cukup baik kinerjanya. Dukungan kepada Jokowi Amin meningkat cukup baik dari 58,9 persen menjadi 66,7 persen.

Golkar berhasil mempertahankan dukungan dan hanya turun sebesar 0,3 persen bagi Jokowi Amin. Sedangkan dukungan untuk Prabowo Sandi tetap berada di 41,7 persen.

Soliditas Partai Pendukung

Melihat data di atas terlihat bahwa koalisi Jokowi Amin sangat solid. Di mana hanya satu partai yang kinerjanya jelek yaitu PKB.

Sedangkan koalisi Prabowo Sandi, PAN dan Demokrat terlihat ada kecenderungan kurang fokus dalam memberikan dukungan. PKS malah sangat solid walaupun sudah sering kali di beri harapan palsu.

Saran Bagi Pendukung Jokowi Amin

Survei Litbang Kompas sebaiknya menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Selisih yang menipis dalam kurun waktu sekitar 5 bulan dari 19,9 persen di Oktober 2018 menjadi 11,8 persen di Maret 2019, harus dijadikan cambuk untuk meningkatkan dukungan.

Kampanye individual dari pintu ke pintu sebaiknya dijalankan. Lawan kampanye hitam seperti tidak ada azan jika Jokowi Amin terpilih, dengan memberi tahu masyarakat bahwa KH Ma’ruf Amin adalah seorang ulama besar dan mantan ketua Majelis Ulama Indonesia.

Lawan hoaks yang mirip dengan kasus Ratna Sarumpaet dengan cara memberikan fakta yang sebenarnya. Bahwa Ratna di operasi plastik bukan dipukuli.

Jika Anda mendukung Jokowi Amin, perjuangan baru selesai setelah Anda mencoblos kepala Jokowi Amin di TPS pada tanggal 17 April 2019.

**