Seperti yang selama ini kita ketahui, semboyan utama Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini adalah Bhinneka Tunggal Ika, yakni berbeda-beda tapi tetap satu. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya ras, suku, dan agama yang mendiami tanah air yang begitu kita cintai ini.
Persatuan di negara Indonesia ini sudah tertanam semenjak dahulu kala. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan gotong royong dan musyawarah bersama yang merupakan sebuah kebiasaan yang tidak dapat dilepaskan dari rakyat Indonesia.
Kebiasaan rakyat Indonesia dalam gotong royong dan musyawarah membuat rasa kekeluargaan serta rasa persatuan timbul.
Rasa persatuan yang dipupuk dalam praktik gotong royong ini membuat keberagaman yang ada terlihat indah. Itulah mengapa keberagaman harus dikelola dengan baik sebab apabila keberagaman dikelola secara baik apa yang dihasilkan adalah energi yang luar biasa besarnya.
Namun sebaliknya, jika pengelolaannya semrawut, keberagaman yang ada hanya akan menghasilkan perpecahan antar golongan.
Pada masa kemerdekaan, semangat "Persatuan Indonesia" merupakan faktor inti yang melecut motivasi dan semangat para pejuang Indonesia. Hal ini seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: "Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".
Semangat persatuan ini sangat penting untuk dipertahankan demi memajukan Indonesia menuju arah yang lebih baik dan beradab. Kita semua harus bersatu agar status negara kita naik drajatnya dari yang sebelumnya merupakan negara berkembang menjadi negara maju di mata dunia dan internasional.
Indonesia yang dikenal maju di mata internasional merupakan cita-cita utama para pejuang kemerdekaan dan founding father bangsa ini. Ketika negara ini telah maju secara ekonomi, pembangunan, maupun sarana dan pra-sarananya, maka perjuangan mereka yang telah rela menyerahkan nyawanya untuk kedaulatan negara Indonesia yang sangat kita cintai tidak akan menguap begitu saja dan sia-sia.
Untuk itulah, sebagai rakyat Indonesia yang melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan perang, setelah gelaran Pemilihan umum 2019 usai kini maka apa yang harus kita lakukan adalah tetap menjaga persatuan seperti yang selama ini kita tampakkan di hadapan negara-negara lain yang sepertinya meremehkan kita.Terlepas siapapun yang menang pada Pemilu 2019 ini kita tidak boleh tercerai berai.
Kita harus tetap bersatu sehingga program-program mampu kita lanjutkan untuk memajukan Indonesia dapat terlaksana dengan baik sehingga generasi penerus kita bisa mencontoh apa yang kita lakukan di masa kini tatkala mereka nantinya yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di negeri ini.
Dear rakyat Indonesia, mari kita dukung hasil Pemilu 2019 untuk kemajuan bangsa Indonesia yang maju, makmur, dan disegani di mata internasional. Mari rajut persatuan dan terus kita lawan hoax serta oknum oknum yang terus berusaha memecah belah persatuan untuk memaksakan kehendaknya.
NKRI harga mati dan Pancasila Jiwa dan Falsafah kita mari kita pertahankan dengan bergandengan tangan menuju kemajuan bangsa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews