Jangan Cuma Salahkan Anies

Retorika itu hanya melahirkan wacana, dan wacana tanpa eksekusi itu Sama saja dengan tidak berbuat apa-apa.

Senin, 29 April 2019 | 15:53 WIB
0
558
Jangan Cuma Salahkan Anies
Foto: Kompasiana.com

Semua juga tahu seperti apa riwayat banjir di Jakarta, tapi bukan berarti banjir itu harus dibiarkan dan dinikmati saja.

Menyalahkan Anies sendiri juga tidaklah bijaksana, biar bagaimanpun Anies memang sudah ditakdirkan untuk memimpin Jakarta, itu kalau memang dia bisa bertahan selama batas waktu pemerintahannya.

Anies Baswedan harusnya tidak sendiri, dia ditunjuk oleh Partai pengusungnya, dan dipilih Oleh 58 persen penduduk Jakarta, harusnya penduduk Jakarta juga harus memiliki disiplin untuk menjaga martabat junjungannya. Begitu juga Partai yang mengusungnya jangan cuma diam tanpa Ikut memberikan solusi apa-apa.

Kalau saja program normalisasi Kali ciliwung yang pernah dilakukan oleh Gubernur sebelumnya, mau dilanjutkan tanpa rasa gengsi untuk mengadobsi, minimal banjir Jakarta bisa diatasi.

Namun rupanya Anies tidak ingin menormalisasikan Kali Ciliwung, karena dia ingin naturalisasikan Kali Ciliwung.
Sangat disayangkan program tersebut secara aplikasinya sulit difahami oleh orang-orang dijajaran Anies, sehingga program tersebut hanya sampai sebatas wacana.

Sampai saat ini posisi wakil Gubernur yang ditinggalkan Sandiaga Uno pun belum terisi. Hampir satu tahun Anies bekerja sendiri.

Entah apa Yang dipikirkan oleh elit Gerindra, begitu rumitnya dilaksanakan hal yang sebetulnya sangat sederhana.

Kalau untuk mengelola Ibu Kota Jakarta saja begitu rumit mereka memikirkannya, bagaimana mereka mau memimpin Indonesia, yang luasnya beratus Kali lipat Jakarta, dengan problematika yang lebih kompleks dari Jakarta.

Kepentingan politik kadang-kadang membuat hal yang sederhana menjadi tidak sederhana. Kalau saja kepentingan politik bukan menjadi hal yang utama maka segala yang rumitpun akan menjadi lebih sederhana.

Hampir satu tahun Anies Baswedan bekerja sendirian, semua beban dan tanggung jawab Pemerintah Daerah DKI Jakarta, yang seharusnya bisa ditangani oleh Gubernur dan Wakilnya, diselesaikan sendiri oleh Anies Baswedan.

Sementara Partai koalisi yang mengusungnya jadi Gubernur sedang sibuk mencari posisi, di Pilpres dan Pileg 2019. Harusnya Anies tidak sendiri, kalau saja Partai koalisi pendukung Anies bisa membantu memberikan solusi. Ikut berpikir bagaimana mengatasi banjir.

Memang Gubernur sebelumnya juga tidak sempurna, tapi progres kerjanya jelas, dan hasil yang dikerjakan pun terasa manfaatnya. Harusnya tidak perlu gengsi meneruskan gagasan yang bagus, untuk apa gengsi kalau kita sendiri tidak bisa melakukan apa-apa.

Banjir itu tidak bisa diselesaikan dengan retorika, bukan cuma banjir, pekerjaan lain pun juga begitu. Retorika itu hanya melahirkan wacana, dan wacana tanpa eksekusi itu Sama saja dengan tidak berbuat apa-apa.

Mengimplementasikan apa yang diucapkan, eksekusi semua wacana agar tidak habis sebatas pikiran. Jangan cuma sampai sebatas gagasan. Semua menunggu realisasi, dan implementasi banyaknya gagasan tersebut.

***