Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membawa harapan baru bagi sektor ekonomi kreatif yang semakin berkembang di Indonesia. Dengan visi besar yang tertuang dalam Asta Cita, ekonomi kreatif menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui berbagai kebijakan strategis, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat ekosistem industri kreatif guna menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Menteri Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa ekonomi kreatif memiliki peran strategis dalam mendukung program-program prioritas pemerintah. Upaya pemberantasan kemiskinan, penguatan pendidikan dan teknologi, serta pelestarian seni budaya tidak terlepas dari peran sektor ini. Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya transformasi struktural agar ekonomi kreatif dapat berkembang lebih pesat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.
Langkah awal yang diambil dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif adalah memperkuat infrastruktur dan ekosistem yang mendukung sektor ini. Pemerintah telah menyiapkan program pelatihan juru masak untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), inkubasi ekonomi kreatif di kawasan food estate, serta penguatan sumber daya manusia melalui kerja sama dengan institusi pendidikan. Selain itu, program SuperEmak juga menjadi salah satu inisiatif penting dalam memberdayakan puluhan ribu perempuan melalui ekosistem digital yang mencakup komunitas sosial, aplikasi, dan platform web.
Selain program jangka pendek, pemerintah juga telah merancang strategi jangka menengah dan panjang untuk memastikan ekonomi kreatif dapat terus berkembang. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan sinergi antara pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah untuk mendorong inovasi yang berkelanjutan. Pemerintah juga terus memperluas akses pendanaan bagi pelaku ekonomi kreatif, termasuk melalui skema pinjaman berbunga rendah yang dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan.
Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi nasional semakin kuat dengan proyeksi positif dari Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF). Pakar Strategi Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi, mencatat bahwa pada tahun 2024, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5%, dan angka ini meningkat menjadi 5,1% pada tahun 2025.
Menurut Taufan, salah satu faktor pendorong utama pertumbuhan ini adalah sektor pariwisata yang kembali menggeliat setelah terpukul oleh pandemi. Meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan internasional telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Taufan menilai bahwa sektor pariwisata tidak hanya berkontribusi melalui belanja wisatawan, tetapi juga menggerakkan industri lain seperti perhotelan, kuliner, transportasi, dan industri kreatif. Namun, ia menekankan bahwa agar sektor ini bisa benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi nasional, pemerintah harus terus memperbaiki infrastruktur pendukung, memperkuat promosi destinasi wisata secara berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing di tingkat internasional.
Sebagai bagian dari strategi pembangunan, pemerintah juga telah berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur yang mendukung konektivitas destinasi wisata utama di Indonesia. Pembangunan bandara baru, peningkatan jaringan transportasi darat, serta perbaikan fasilitas pelabuhan menjadi langkah konkret yang dilakukan untuk mempermudah akses wisatawan ke berbagai destinasi unggulan. Selain itu, strategi digitalisasi dan promosi berbasis teknologi juga diperkuat agar pariwisata Indonesia semakin dikenal di pasar global.
Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Sukabumi, Iman Adinugraha, menyoroti pentingnya percepatan regulasi yang mendukung ekonomi kreatif, termasuk pembentukan dinas khusus di tingkat daerah. Menurutnya, tambahan anggaran sebesar Rp2,4 triliun untuk Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjadi langkah strategis guna memperkuat program prioritas. Dengan anggaran yang memadai, pemerintah dapat lebih fokus dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Iman juga menekankan bahwa infrastruktur yang memadai akan menjadi faktor kunci dalam mendukung perkembangan sektor ini. Salah satu contoh konkret adalah rencana pembangunan Tol Jagoratu pada tahun 2025 yang diharapkan dapat meningkatkan akses ke berbagai destinasi wisata di Sukabumi. Dengan infrastruktur yang lebih baik, industri kreatif lokal akan lebih mudah berkembang dan memiliki akses yang lebih luas ke pasar nasional maupun internasional.
Dalam konteks ekonomi kreatif, pemerintah juga mengidentifikasi beberapa tren utama yang akan menjadi fokus pengembangan di masa mendatang. Produk berbasis budaya lokal semakin diminati di pasar internasional, menandakan bahwa konsep "Local is the New Luxury" memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Selain itu, tren "Experiential Experience Kuliner" menjadi salah satu sektor unggulan yang menawarkan pengalaman unik dalam menikmati kuliner khas Indonesia. Sementara itu, "Revolusi Mode" yang menitikberatkan pada keberlanjutan dan penggunaan bahan ramah lingkungan diharapkan dapat menjadikan industri fesyen Indonesia lebih kompetitif di tingkat global.
Selain itu, perluasan akses pasar bagi pelaku ekonomi kreatif juga menjadi prioritas utama. Digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci untuk memastikan produk-produk kreatif Indonesia mampu bersaing secara global. Program pelatihan dan pendampingan bagi wirausahawan muda semakin diperkuat agar mereka dapat menghadapi tantangan industri kreatif yang terus berkembang.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa penciptaan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat memerlukan kerja sama lintas sektor. Dengan melibatkan pelaku usaha, akademisi, dan berbagai pihak terkait, diharapkan sektor ini dapat tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
)* Pemerhati Ekonomi
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews