Gus Umar Wahid, Tekankan Hubungan Erat antara Kebangsaan dan Keislaman dalam Dukungan untuk Andika-Hendi

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 22:44 WIB
0
15
Gus Umar Wahid, Tekankan Hubungan Erat antara Kebangsaan dan Keislaman dalam Dukungan untuk Andika-Hendi
Gus Umar dan Jenderal Andika (dokpri)

Semarang, 10 Oktober 2024 – Gus Umar Wahid, Ketua Tim Sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi), menegaskan kembali warisan pemikiran kebangsaan dan keislaman yang diajarkan oleh kakeknya, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Hasyim Asy'ari. Dalam rapat tim pemenangan yang berlangsung di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Panti Marhaen, Gus Umar menekankan pentingnya memahami hubungan erat antara nilai-nilai kebangsaan dan keislaman, sebuah prinsip yang diajarkan oleh kakeknya dan diwariskan hingga kini.

“Kakek saya, K.H. Hasyim Asy'ari, mendirikan NU dengan dasar yang kuat: bahwa kebangsaan dan keislaman itu sejalan, bukan bertentangan. Kami di NU diajarkan untuk mencintai tanah air dan mengutamakan persatuan, tanpa melupakan nilai-nilai keislaman,” ungkap Gus Umar kepada media setelah pertemuan.

Keyakinan ini, menurut Gus Umar, menjadi salah satu alasan utama dirinya bersedia memimpin tim sukses pasangan Andika-Hendi. Ia melihat bahwa kedua calon ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman dalam visi mereka untuk memajukan Jawa Tengah.

“Saya percaya Andika-Hendi adalah pasangan yang dapat mengedepankan nilai-nilai ini dalam memimpin Jawa Tengah. Mereka tidak hanya memiliki visi yang nasionalis, tetapi juga mengerti bagaimana nilai-nilai keislaman dapat berjalan seiring dengan kebangsaan, seperti yang selalu diajarkan oleh K.H. Hasyim Asy'ari,” jelas Gus Umar.

Dalam kunjungannya kepada sejumlah kiai NU, termasuk KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) di Rembang, Gus Umar mengungkapkan bahwa para ulama NU menyambut baik pasangan Andika-Hendi. Mereka yakin pasangan ini akan membawa perubahan positif bagi provinsi ini, dengan tetap menjaga harmoni antara kebangsaan dan keislaman.

“Saya terus berkomunikasi dengan kiai-kiai sepuh dan para tokoh agama di Jawa Tengah. Mereka sangat mendukung Andika-Hendi, karena melihat nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang terjalin kuat dalam kepemimpinan mereka,” tambahnya.

Gus Umar juga menolak adanya upaya untuk membuat dikotomi antara religius dan nasionalis dalam kampanye Pilgub Jawa Tengah ini. Menurutnya, prinsip-prinsip yang diajarkan oleh kakeknya, K.H. Hasyim Asy'ari, mengajarkan bahwa kebangsaan dan agama adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

“Saya tidak setuju dengan adanya label-label seperti religius atau nasionalis. Dalam ajaran K.H. Hasyim Asy'ari, kebangsaan dan agama itu saling melengkapi. Saya yakin pasangan Andika-Hendi mampu menerapkan prinsip ini dalam kepemimpinan mereka,” tegas Gus Umar.

Dengan warisan pemikiran yang kuat dari kakeknya, Gus Umar berkomitmen untuk terus memperjuangkan kemenangan pasangan Andika-Hendi, dan mengajak seluruh warga Jawa Tengah untuk memilih pemimpin yang mampu menjaga keseimbangan antara kebangsaan dan keislaman demi masa depan provinsi ini.

“Pilihlah pemimpin yang memahami dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman. Saya yakin Andika-Hendi adalah pilihan terbaik untuk itu,” tutupnya.