Oleh : Abdul Haris
Pandemi Covid-19 masih terus terjadi dan masyarakat diminta untuk selalu waspada. Selain menerapkan Prokes (protocol kesehatan) secara ketat, masyarakat juga diimbau untuk mengikuti vaksinasi booster yang mampu meningkatkan imunitas demi mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Pandemi membuat semua orang mencari cara untuk selamat dari ancaman Corona. Selain mematuhi protokol kesehatan, mendapatkan vaksinasi adalah syarat mutlak agar tidak tertular virus Covid-19. Setiap orang wajib disuntik vaksin, tidak hanya sekali atau dua kali, tetapi sampai 3 kali alias booster.
Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Corona, Profesor Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa vaksin booster akan memperkuat antibodi manusia setelah 6 bulan disuntik vaksin (dosis kedua). Apalagi di tengah gempuran virus Covid-19 varian Omicron dan subvariannya (Centaurus).
Dalam artian, booster sangat penting untuk mencegah Corona dan lonjakan kasusnya. Apalagi saat ini jumlah pasien Corona meningkat jadi 6.167 orang per hari (data per tanggal 3 Agustus 2022).
Kenaikan kasus Corona terjadi gara-gara masuknya subvarian Omicron di Indonesia (BA.2.75 alias Centaurus), yang kasusnya sudah ditemukan di Bali, dan dikhawatirkan sudah menyebar ke daerah-daerah lain.
Ganasnya subvarian Centaurus sudah dirasakan karena kenaikan kasus yang terjadi lagi di Indonesia, padahal beberapa bulan lalu sudah ada penurunan jumlah pasien Corona (hanya berkisar ratusan orang per harinya).
Virus hasil mutasi memang biasanya lebih ganas, jadi wajib diwaspadai. Oleh karena itu semua warga negara Indonesia yang berusia di atas 18 tahun wajib untuk suntik vaksin booster.
Mengapa harus booster ketika sudah 2 kali vaksin? Penyebabnya karena setelah 6 bulan, efektivitas vaksin akan menurun. Oleh karena itu 6 bulan setelah suntikan vaksin Corona dosis kedua, harus dibooster. Tujuannya agar memperkuat imunitas tubuh lagi dan tentu saja menghindarkan dari virus Covid-19 varian Omicron dan varian apa saja.
Sayang sekali cakupan vaksinasi dosis ketiga masih 50,8 juta orang alias baru 25% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini masih jauh dari target dan harus terus dinaikkan, agar cakupannya makin luas dan membentuk herd immunity (kekebalan kelompok). Jika herd immunity sudah terbentuk maka akan mencegah lonjakan kasus Corona di Indonesia dan masyarakat bisa keluar dari masa pandemi yang melelahkan.
Sebaliknya, ketika banyak orang yang malas-malasan untuk vaksin booster, dengan alasan cukup 2 kali suntikan vaksin atau takut kena efek samping, maka akan sangat berbahaya. Kekebalan tubuhnya akan melemah dan herd immunity susah terbentuk. Akibatnya orang yang belum divaksin akan terkena Corona dan pandemi akan berlangsung lebih lama lagi, dan semua orang masih dibayang-bayangi oleh ganasnya Corona.
Oleh karena itu segeralah booster di rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat. Sudah banyak pula pihak swasta yang mengadakan vaksinasi massal dan menyediakan juga vaksin booster, dan biasanya informasi tersebut ada di sosial media. Vaksin booster amat minim efek samping, paling hanya pegal sebentar dan mudah mengantuk, jadi cepatlah lihat jadwal booster di aplikasi Peduli Lindungi.
Aturan untuk suntikan booster adalah yang pertama, dilakukan setelah 6 bulan dari jadwal suntikan vaksin Corona dosis kedua. Kemudian, yang diberikan hanya setengah dosis karena sudah cukup ampuh dalam meningkatkan antibodi tubuh. Jika vaksin dosis pertama dan kedua menggunakan vaksin Corona Sinovac maka boosternya adalah AstraZaneca atau Pfizer. Namun jika sebelumnya disuntik vaksin AstraZaneca maka boosternya Moderna.
Jika semua orang disiplin dan sudah disuntik vaksin booster maka Indonesia akan keluar dari fase pandemi ke fase endemi. Fase endemi berarti Corona masih ada tetapi hanya ada diu daerah tertentu dan penularannya sangat terkendali. Ketika sudah masuk fase endemi maka akan berpengaruh ke perekonomian negara.
Dokter Rizal Fadli menyatakan bahwa ada 4 manfaat dari vaksin booster. Pertama untuk mencegah infeksi akibat virus Covid-19. Kedua untuk mempertahankan kekebalan tubuh. Ketiga untuk meningkatkan imunitas tubuh dari Corona, dan terakhir untuk memperpanjang masa perlindungan dari virus.
Sudah terbukti ada banyak manfaat dari vaksin booster. Kekebalan tubuh wajib dijaga pada saat pandemi, karena masyarakat tidak mau kena Corona. Imunitas memang bisa didapatkan dari asupan makanan dan minuman, tetapi akan lebih disempurnakan dengan vaksin booster.
Selain vaksin booster maka masyarakat harus menaati protokol kesehatan 10M. Jangan lupa untuk memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan mematuhi poin-poin lain dalam prokes. Semua dilakukan agar tidak kena Corona dan mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Lonjakan kasus Corona sangat berbahaya karena bisa memperpanjang masa pandemi, mengurangi produktivitas masyarakat, dan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Saat Corona masih ada, ekonomi bisa lemah karena daya beli menurun. Oleh karena itu segeralah vaksin booster agar masyarakat bisa keluar dari masa pandemi dan mempercepat transisi pandemi ke endemi.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews