Ditengah wabah corona, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ke-XX memang menjadi polemik tersendiri, meski demikian pemerintah tetap berupaya agar PON di Papua bisa dilaksanakan nantinya.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, meminta kepada pemerintah untuk menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
Hal ini disebabkan oleh semakin masifnya penyebaran wabah virus corona. Perhelatan pesta olahraga terbesar nasional yang dijadwalkan pada bulan September 2020 mendatang tentu kecil kemungkinan untuk bisa dilaksanakan sesuai rencana.
Syaiful menjelaskan, perkembangan penyebaran Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia kian mengkhawatirkan. Saat ini sudah ada 24 provinsi yang telah terpapar wabah covid-19. Selain itu jumlah pasien positif corona juga telah mencapai 1.046 orang.
Kondisi tersebut tentu membuat sejumlah program latihan para atlet dari bebagai daerah menjadi terganggu. Padahal program latihan sebuah cabang olahraga telah disusun sedemikian rupa sehingga pada saat perhelatan, atlet bisa mencapai puncak performa.
Ia juga mengusulkan agar pelaksanaan PON Papua ditunda selama satu tahun. Dengan demikian baik atlet maupun pihak penyelenggara bisa mendapatkan kepastian waktu pelaksanaan PON tanpa terganggu covid-19.
Selain itu, event olahraga tingkat regional maupun internasional juga banyak yang ditunda akibat covid-19 seperti Olimpiade Jepang 2020.
Demikian juga penyelenggaraan PON di Papua yang terpaksa harus memperhatikan perkembangan situasi penyebaran virus corona.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menekankan keputusan penyelenggaraan PON juga akan didiskusikan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tingkat pusat maupun daerah serta masing-masing cabor.
Baca Juga: PON XX di Papua Momentum Memperkuat Keutuhan NKRI
Pihaknya mengatakan, hal ini merupakan situasi yang dihadapi. Bagi pemerintah tentu keselamatan masyarakat dalam bidang olahraga seperti atlet, pelatih hingga offisial menjadi prioritasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menpora turut membahas ditundanya ajang olahraga nasional seperti Liga 1 dan 2, pro liga untuk cabor voli hingga IBL untuk bola basket. Ia kemudian kembali menekankan keputusan ini diambil untuk menghindari virus corona.
Hingga 26 Maret 2020, progres pelaksanaan fisik venue Istora mencapai 82,95%, venue aquatic mencapai 80,87% serta venue kriket dan lapangan hoki indoor maupun outdoor mencapai 92,14%
Zainudin juga menekankan bahwa keputusan penyelenggaraan PON juga akan didiskusikan dengan Komita Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tingkat pusat maupun daerah serta masing-masing cabor.
Amali juga menambahkan, pemerintah tentu harus berhitung dan melakukan evaluasi dengan semakin meluasnya virus corona.
Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar, Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto mengatakan saat ini telah dilakukan kesepakatan bersama antara Gubernur Papua, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Bupati dan Walikota serta seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Papua terkait pencegahan, pengendalian dan penanggulangan Covid-19.
Dimana salah satu poinnya adalah dengan dikeluarkannya kebijakan penutupan penerbangan bandara dan pelayaran kapal penumpang di pintu-pintu masuk di wilayah Papua.
Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan venue PON dikarenakan akan terdapat kesulitan dalam pengiriman material dari luar wilayah Papua, penambahan tenaga kerja, dan mendatangkan tenaga ahli sertifikasi. Namun Kementerian PUPR tetap terus bergerak dalam rangka penyelesaian tugas negara untuk membangun venue PON Papua tepat pada waktu.
Kementerian PUPR juga masih mendapatkan amanah untuk menyelesaikan tiga venue PON Baru, yakni Arena Sepatu Roda, Venue Panahan dan Venue Dayung yang pembangunannya mulai dilaksanakan pada akhir februari serta penataan kawasan kampung harapan sebagai area pendukung venue istora dan aquatic yang pelaksanaannya baru dimulai pada akhir Januari.
Selain itu juga penataan kawasan Doya Baru sebagai area pendukung arena cricket, Hockey Outdoor dan Hockey Indoor yang pelaksanaannya dimulai pada akhir Desember 2019.
Merebaknya virus corona merupakan kejadian luar biasa atau force majeur, pandemi inipun telah menjadi bencana nasional non alam. Tentu saja wabah ini cukup mengganggu aktifitas persiapan PON XX Papua baik dari segi venue ataupun orang-orang yang terlibat seperti atlet dan ofisial.
Meski demikian, pemerintah tetap berupaya untuk menyelesaikan proyek pembangunan sarana untuk perhelatan PON, tentunya dengan meminimalisir terjadinya kerumunan agar tidak terjadi penularan virus corona.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews