Kalimantan Tengah – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi bagi Tenaga Brigade Pangan (BP) di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Tengah. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang telah melatih 465 angkatan selama bulan April di enam kabupaten, yaitu Kapuas, Barito Selatan, Barito Timur, Seruyan, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat.
Pelatihan selama tiga hari untuk setiap angkatan ini dirancang guna meningkatkan kemampuan teknis dalam pengelolaan usaha tani dan pengoperasian alat mesin pertanian (alsintan). Peserta diberikan materi yang mencakup pengenalan, pengoperasian, perawatan alsintan seperti traktor, rice transplanter, dan combine harvester, hingga strategi budidaya tanaman yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa modernisasi sektor pertanian merupakan prioritas utama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.
“Penggunaan alsintan tidak hanya memangkas biaya tenaga kerja, tetapi juga mampu mempercepat proses budidaya dan mengurangi kehilangan hasil pascapanen,” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan produktivitas pertanian akan sulit dicapai tanpa SDM yang kompeten dan teknologi yang memadai.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty, turut menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bentuk nyata penguatan kapasitas SDM di tingkat lapangan.
“Kementan berupaya meningkatkan kompetensi Brigade Pangan dalam mengelola alsintan. Sinergi pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan,” kata Inneke. Ia menambahkan bahwa Puslatan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) terus memperluas jangkauan pelatihan ke berbagai provinsi.
Lebih dari itu, pelatihan yang diperluas ke berbagai provinsi menunjukkan keseriusan pemerintah untuk tidak menjadikan pertanian sebagai sektor pinggiran. Langkah ini juga menjawab tantangan regenerasi petani yang selama ini menjadi kekhawatiran nasional. Dengan peningkatan kapasitas melalui pelatihan teknis, petani muda dan Brigade Pangan akan lebih percaya diri mengelola lahan secara efisien dan produktif.
Di Kalimantan Utara, khususnya Kabupaten Malinau, pelatihan SDM pertanian juga didorong oleh komitmen pemerintah daerah. Melalui program Satgas Pangan PESAT, Pemkab Malinau merekrut sekitar 200 warga untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Brigade Pangan di daerah ini telah tersebar di tujuh titik dengan cakupan lebih dari 1.000 hektare lahan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta pelibatan aktif petani dan penyuluh, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mendongkrak produktivitas pertanian dan menuju swasembada pangan nasional yang berkelanjutan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews