Semua Punya Kesempatan yang Sama

Dengan penunjukan Listyo Sigit Prabowo, kita harapkan ke depan penunjukkan kepala Staf Angkatan dan Kepala Polri ditunjuk berdasarkan kemampuan, tidak dipengaruhi pertimbangan SARA.

Rabu, 27 Januari 2021 | 21:34 WIB
0
222
Semua Punya Kesempatan yang Sama
Listyo Sigit Prabowo (Foto: CNN Indonesia)

Pada hari Rabu, 27 Januari 2021, Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dilantik sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) di Istana Negara, Jakarta.

Dengan pelantikan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo itu, bisa dikatakan bahwa sejarah baru tengah ditulis. Oleh karena setelah 43 tahun, akhirnya Indonesia kembali memiliki seorang Kapolri yang beragama Kristen (Katolik).

Sejak kemerdekaan Indonesia diproklamasikan 75 tahun yang lalu, Indonesia hanya pernah satu kali memiliki Kapolri yang beragama Kristen (Protestan), yakni Jenderal Polisi Widodo Budidarma (1974-1978).

Memang benar bahwa Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolri yang beragama Kristen, tetapi bukan itu yang perlu dibesar-besarkan. Yang perlu dibesar-besarkan adalah dengan penunjukkan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo itu Presiden Jokowi menunjukkan bahwa setiap warga negara Indonesia—siapapun dia, tanpa memandang latar belakang suku dan agama—dapat menjadi Kapolri.

Dengan, demikian karier setiap warga negara Indonesia menjadi tidak terbatas. Dengan kata lain, seseorang itu diangkat karena dianggap mampu dan memenuhi persyaratan. Bukan karena embel-embel SARA, suku, agama, ras dan antargolongan. Itulah cita-cita para founding fathers negara ini.

Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu. Semua warga negara mempunyai kesempatan yang sama.

Keadaan yang sama diharapkan juga berlangsung di Angkatan yang lain. Angkatan Darat sempat memiliki Kepala Staf yang beragama Kristen, yakni Letnan Jenderal Bambang Sugeng (1952-1955) dan Jenderal Maraden Panggabean (1968-1969). Setelah itu, praktis tidak pernah ada lagi.

Adapun Angkatan Laut, pernah dua kali memiliki Kepala Staf Angkatan Laut yang beragama Kristen, Laksamana Sudomo (1969-1971) dan Laksamana Rudolf Kasenda (1986-1989). Angkatan Udara pernah memiliki Kepala Staf Angkatan Udara yang beragama Hindu (2012-2015).

Baca Juga: Penunjukan Calon Kapolri dan Sikap MUI

Sementara untuk Panglima ABRI/TNI pernah empat kali dijabat oleh jenderal beragama Kristen, yakni Letnan Jenderal Urip Sumoharjo (1945-1948), Mayor Jenderal TB Simatupang (1950-1953), Jenderal Maraden Panggabean (1973-1978), dan Jenderal LB Moerdani (1983-1988).

Dengan penunjukan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ini, kita harapkan ke depan penunjukkan kepala Staf Angkatan dan Kepala Polri ditunjuk berdasarkan kemampuan, dan tidak dipengaruhi oleh pertimbangan SARA.

Dengan demikian, setiap warga negara Indonesia memiliki peluang yang sama. Siapapun dia.

***