Apa Hubungan Wabah dengan Politik?

Sebagai orang pintar tentunya bukan tujuan utama balas dendam tetapi hanya bertujuan menciptakan relasi, mitra dan pengkritik yang konstruktif, bukan desktruktif.

Sabtu, 2 Mei 2020 | 14:52 WIB
0
260
Apa Hubungan Wabah dengan Politik?
Masker penangkal corona (Foto: detik.com)

Apa hubungan wabah dan politik? Wabah adalah bencana bisa dari penyebaran penyakit atau virus yang lain yang menyebar entah ke manusia atau makhluk hidup lain. Bisa jadi wabah adalah mode baru misalnya tik tok, gaya berpakaian, gaya hidup yang menular dengan cepat.

Dalam istilah kamus wabah adalah kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut.

Wabah Penyakit Menular

Istilah wabah sangat populer saat ini ketika covid-19 virus yang berasal dari Wuhan China itu menyebar dan membuat dunia kalangkabut. Jutaan orang positif. Wabah ada kaitannya dengan epidemi epi(pada) demi atau demos yang berarti rakyat dari bahasa Yunani penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi manusia.

Konon menurut masa setiap 100 tahun sekali muncul wabah atau epidemi baru yang menekan angka perkembangan manusia. Banyak yang mati ketika muncul wabah dan manusia kembali lockdown dan mendinginkan nafsu manusia yang ingin menguasai dunia. Kini setelah era wabah sekitar tahun 1920 yang menewaskan banyak orang dengan munculnya virus Spanyol muncul lagi wabah yang membuat ribuan orang di Italia, Amerika, Perancis, China mati.

Semua negara waspada dan sangat protektif. Mereka berusaha menekan keras penyebaran virus covid-19. Sementara bumi seperti merasakan kesunyian, aktifitas ekonomi banyak yang lumpuh dan manusia kembali pada diri sendiri, hidup di rumah, bersama keluarga dan melakukan aktifitas terbatas.

Wabah Penyakit Sosial / politik Masyakat

Wabah telah mengubah budaya. Pendidikan, perilaku manusia, relasi antar manusia. Kebiasaan manusia sementara berubah dengan munculnya wabah di abad ini. Era digital mau tidak mau mendapatkan prioritas, pola hubungan masyarakatpun lebih banyak ditopang dengan aktifitas lewat internet.

Dan disaat ini kepedulian manusia juga terhadap sesama misalnya penggalangan dana, pengumpulan bantuan pangan pada mereka yang terdampak wabah gencar dilakukan oleh mereka yang sadar akan besarnya arti kesetiakawanan nasional, kepedulian untuk segera keluar dari bencana.

Sayangnya politik tetap melahirkan perilaku tidak elok terutama pada mereka pada aktifis politik Indonesia. Banyak yang berupaya aji mumpung memanfaatkan wabah dengan memainkan intrik politik, mengeruhkan suasana, tidak membantu pemerintah menyelesaikan masalah bersama. Mereka malah menuding terjadi kongkalikong dari pemerintah pada mitra bisnisnya, pada kroninya. Anggota dewan sibuk mencari kambing hitam ditengah wabah yang sama- sama ditakuti manusia di seluruh dunia.

Banyak intrik berkembang dan mereka segera berlari untuk mendapatkan momentum agar ia bisa mencuri start menjadi kampium di 2024. Para pengkritik sangat sibuk, lupa bahwa mereka harus berpikir bersama untuk menyudahi penyebaran virus.

Mereka menyebarkan wabah berupa watak ngeyel, asal mengkritik, sibuk mencari titik lemah dan terkesan balas dendam atas perhatian yang kurang pemerintah terhadap wakil rakyat.

Apa sih sebenarnya fungsi wakil rakyat. Mereka khan mewakili rakyat menyalurkan aspirasinya. Seharusnya sebagai perwakilan rakyat mereka menjadi corong efektif meredam rakyat yang tidak mau diatur dalam hubungannya dengan PSBB. Pencegahan wabah covid-19 dimulai dari wakil rakyat. Mengingatkan rakyat untuk disiplin sementara waktu sampai epidemi corona hilang dari bumi ini.

Jika disiplin dan tertib maka wabah akan cepat berlalu, tetapi jika ngeyel dan menyepelekan bisa jadi Indonesia menjadi tempat paling akhir dari wabah yang menyebar dari orang- orang yang susah beritahu dan dinasihati. Kematian memang hanya sekali, penyakit tidak perlu ditakuti juga, tetapi membiarkan penyakit menyebar karena ketidakpedulian masyarakatnya itu konyol namanya. Boleh beda pendapat, mengkritik tajam niat pemerintah, tetapi proporsional.

Demokrasi itu bukan democrazy yang menganggap kebebasan segalanya. Ada batas- batas yang tidak boleh dilanggar. Sekarang banyak politisi kritis karena ada rasa kecewa, ada rasa sakit hati, karena merasa dibuang, disingkirkan. Mereka tidak introspeksi diri melainkan menyerang dan membabi buta mengkritik. Demi rasa sakit hati maka ia mengritik membabi buta.

Politik melahirkan wabah baru balas dendam, sakit hati, kecewa hingga kemudian membuat konspirasi untuk mengacaukan suasana, mengajak untuk tidak mematuhi peraturan yang ditetapkan.

Semoga politisi Indonesia semakin cerdas, bukan hanya menjadi oposisi karena rasa sakit hati. Sebagai orang pintar tentunya bukan tujuan utama balas dendam tetapi hanya bertujuan menciptakan relasi, mitra dan pengkritik yang konstruktif, bukan desktruktif.

Wabah dan politik secara linear memang tidak ada hubungannya tetapi bisa terkait dengan munculnya penyakit sakit hati, balas dendam sehingga menggunakan jalur politik dan informasi sehingga wabah penyakit politisi itu menyebar dari netizen, media dan perilaku masyarakat yang tidak pedulian. Salam damai selalu.

***