Sejarah juga mencatat Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia tidak punya dukungan sama sekali terhadap Palestina saat ini.
Sampai kapanpun, dan tidak peduli berapa lama prosesnya.
Zionis Israel tidak akan mampu dilawan kecuali dengan bahasa senjata.
Kita berterima kasih kepada kepada para pejuang Al Quds. Terutama politisi benua Arab yang tidak membebek kepada zionis.
Terima kasih kepada Turki, Qatar, Maroko, beberapa anggota parlemen Kuawait dkk.
Kuwait ini unik, setengah anggota parlemennya dipilih dan setengahnya lagi ditunjuk Emir. Karena tidak ada sistem parpol disana.
Salut sama Marzouq al Ghaniem, anggota parlemen Kuwait yang berani membuang draft penjajahan ini ke tong sampah.
Beliau tahun lalu juga sempat mengusir delegasi Israel dalam sidang parlemen dunia di Rusia.
Dan sejarah akan mencatat, Arab Saudi, Mesir, Emirat dkk dengan terang terangan menjual tanah Palestina kepada zionis melalui dukungannya kepada Donald Trump.
Sejarah juga mencatat, bahwa pemerintah palestina dibawah mahmoud abbas adalah boneka zionis yang sangat erat kerjasamanya menggadaikan al aqso.
Sejarah juga mencatat Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia tidak punya dukungan sama sekali terhadap Palestina saat ini.
Allah akan selalu bersama Hamas dan para pejuang lain yang lurus dan konsisten mempertahankan Baitul Maqdis.
Gelorakan semangat perdamaian dunia, hapus penjajahan selamanya atas bangsa palestina!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews