Kapolda Metro Nana Sudjana Berkomitmen Hantam Teroris

Dengan estafet dan komitmen kuat kepempimpinan dan rekam jejak para pejabat di Polda Metro dan Mabes Polri, tentunya kondisi keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat akan terjaga

Jumat, 10 Januari 2020 | 08:16 WIB
0
215
Kapolda Metro Nana Sudjana Berkomitmen Hantam Teroris
Nana Sudjana (Foto: inews.id)

Mantap. Komitmen memberantas terorisme datang dari Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya yang baru dilantik Nana Sudjana menyatakan komitmen untuk melakukan pemberantasan terorisme sebagai salah satu fokus kerjanya.

“Saya fokus pada masalah intoleransi, radikalisme, dan terorisme,” kata Nana Sujana usai pergantian pejabat di lingkungan Polda Metro Jaya dari Komjen Gatot Eddy Pramono ke Irjen Nana Sujana di Jakarta Selasa (7/1/2020).

Komitmen Kapolda baru ini menjadi sangat penting untuk melanjutkan perburuan terhadap teroris seperti jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sepanjang 2019 berhasil menangkap enam terduga teroris bekerja sama dengan Densus 88 Mabes Polri.

Jakarta adalah denyut nadi Indonesia. Bahkan denyut terorisme paling panas adalah di Jabodetabek. Karena target utama dari aksi terorisme dan radikalisme adalah penyelenggara negara dan aparat keamanan, TNI dan Polri, selain tentu masyarakat biasa. Target fisiknya adalah objek-objek vital negara.

Selain itu, untuk meningkatkan kenyamanan dan ketentraman warga di wilayah hukum Polda Metro Jaya, masalah kejahatan jalanan juga menjadi perhatian besar Nana Sujana yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saya akan merencanakan kegiatan supaya masyarakat merasa nyaman. Kita harapkan ke depan minimal mengurangi kejahatan jalanan street crime atau 3 C," ungkap Nana menyebut pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Perubahan kepemimpinan di Polda Metro Jaya ini memberikan harapan akan berlangsungnya estafet kepemimpinan yang memiliki tradisi kuat dalam bidang pemberantasan teroris. Nana Sujana melanjutkan tradisi kuat latar belakang rekam jejak prestasi reserse.

Dalam waktu 3 bulan perubahan kepemimpinan di Polda Metro dan Mabes Polri telah menunjukkan estafet pucuk pimpinan Polri yang memberikan harapan pelaksanaan tugas yang mumpuni.

Setelah Idham Aziz ditunjuk menjadi Kapolri oleh Presiden Jokowi menggantikan Tito Karnavian, Komjen Gatot Eddy Pramono pun diangkat menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto.

Tradisi kuat itu dilanjutkan ketika Kapolri Jenderal Idham Aziz menunjuk Nana Sujana, lulusan Akademi Kepolisian 1988, sebagai Kapolda Metro. Rekam jejak Nana Sujana yang kelahiran Cirebon 26 Maret 1969 juga banyak di bidang reserse dan intelejen.

Sebelum menjabat Kapolda NTB, dia menjabat sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri, sebelumya juga menjabat Dirintelkam Polda Jawa Timur pada 2014, selain Wakapolda Jambi dan Wakapolda Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, mutasi anggota dilakukan untuk peningkatan kinerja institusi Polri.

"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty dan tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," kata Argo saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2019).

Dengan estafet dan komitmen kuat kepempimpinan disertai rekam jejak para pejabat di Polda Metro dan Mabes Polri, tentunya kondisi keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat akan terjaga, melanjutkan trend positif penurunan angka kejahatan tahun 2019 di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Ninoy Karundeng, penulis.

***