Ramai di sosmed soal meme Anies Baswedan yang dibuat menjadi "Joker". Pembuatnya Ade Armando, dosen Universitas Indonesia. Ade memang dikenal sebagai pendukung Jokowi. Dan dia kerap membuat pernyataan yang kontroversial.
Akibat meme Joker itu, Ade dilaporkan ke polisi. Fahira Idris, sang pelapor, menganggap meme dan kalimat "Gubernur Jahat Akibat Menteri Yang Dipecat" telah melanggar aturan hukum. Biarlah itu menjadi otoritas aparat penegak hukum. Saya tak ingin masuk ke wilayah itu.
Saya ingin menilai aksi Ade dari sudut pandang berbeda.
Terus terang saja, saya penganut mazhab setiap pejabat publik harus bersedia menerima kritik --- juga caci-maki. Mengapa? Karena pejabat publik digaji rakyat, lewat mekanisme pajak. Saya percaya 'caci-maki' lebih bermanfaat ketimbang 'puja-puji'.
[Saya juga kerap jengkel dengan tingkah polah Ade Armando. Dalam banyak hal saya tak setuju dengan pendapatnya. Namun saya pengusung Filsuf Voltaire, yang pernah berujar: "saya tak setuju pendapat Tuan. Tapi saya akan bela sampai mati hak Tuan untuk menyampaikan pendapat itu"].
Baca Juga: Tentang Pelaporan Ade Armando
Saya tahu banyak yang tak akan sepakat dengan pemikiran ini. Tapi ijinkan saya berbeda pendapat ...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews