Akhir-akhir ini ada berita tentang melonjaknya jumlah pasien Corona. Bahkan mencapai lebih dari 1.000 orang per hari. Masyarakat diharap jangan panik saat membaca beritanya. Karena lonjakan kasus covid-19 baru ini adalah hasil dari tracing PDP dan ODP serta pengetesan PCR swab yang dilakukan secara masif oleh pemerintah.
Masyarakat langsung pusing ketika membaca kabar bahwa ada 1.800 pasien Corona baru dalam sehari. Mereka bisa ketakutan dan memutuskan untuk berdiam diri di rumah saja. Padahal tidak usah sampai paranoid, karena jika kita mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, minum vitamin C, dan rajin cuci tangan, akan aman dari virus covid-19.
Banyaknya kasus baru ini bukan karena tenaga kesehatan mulai kelelahan atau pemerintah kurang sigap dalam menangani Corona. Namun penyebabnya adalah adanya tracing alias penelusuran yang masif. Yang ditracing adalah PDP dan ODP, setelah itu mereka dites PCR. Hal ini diungkapkan oleh Achmad Yurianto, juru bicara Gugus Tugas penanganan covid-19.
Terhitung sampai 13 juli 2020, dari 13.100 spesimen pada tes PCR, ada 1.282 orang yang positif Corona. Jumlah ini menambah akumulasi total pasien jadi 76.981 orang. Anda jangan mendelik ketika melihat banyaknya pasien, karena lebih dari setengahnya sudah dinyatakan sembuh. Sementara sisanya masih dalam perawatan. Jangan pula takut ketika harus tes PCR.
Orang yang ditracing dan dites PCR swab adalah ODP yang habis bepergian ke luar negeri atau wilayah berzona merah. Tracing adalah penelusuran untuk mengetahui mereka berkontak dengan siapa saja. Jadi dapat ditulis datanya dan diajak untuk mengikuti tes PCR swab di laboratorium yang ditunjuk pemerintah.
PDP alias pasien dalam pengawasan juga wajib dites swab ulang, agar mengetahui bahwa mereka sudah benar-benar sembuh atau belum. Mereka melakukan tes PCR swab di lab yang bersih, jadi tidak usah khawatir malah tertular Corona. Setelah hasilnya negatif, maka bisa dilanjutkan dengan isolasi mandiri lagi agar benar-benar merasa aman dari covid-19.
Tes PCR ini akurat karena dilakukan di laboratorium terpercaya. Menurut Yuri, kebanyakan kasus covid-19 yang baru ini tidak memerlukan perawatan di Rumah Sakit. Pasien hanya perlu untuk melakukan isolasi mandiri selama minimal 14 hari di rumah. Setelah masa isolasi, maka mereka bisa melakukan tes swab ulang di lab agar tahu hasilnya negatif atau positif.
Namun ketika dalam masa isolasi mandiri mereka merasa gejala seperti demam, keringat dngin, dan sesak napas, diharap segera pergi ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapat perawatan. Corona bisa disembuhkan, jadi jangan takut untuk berobat ke RS. Lagipula pemerintah sudah menanggung biaya pengobatan pasien yang memegang kartu BPJS.
Yuri menambahkan bahwa untuk mencegah bertambahnya jumlah pasien Corona, masyarakat harus disiplin memakai masker kain. Karena virus covid-19 tidak terlihat dengan mata telanjang. Corona sekarang juga tak hanya menular melalui droplet, tapi juga bisa melayang di udara yang dan kotor. Jadi masyarakat harus waspada dan melindungi diri.
Protokol kesehatan lain juga harus selalu dilakukan. Misalnya dengan mencuci tangan atau pakai hand sanitizer, jaga jarak, dan menghindari kerumunan. Juga menjaga imunitas dan higienitas tubuh. Ingatlah pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. Pencegahan Corona bisa dilakukan dan mematuhi protokol kesehatan itu mudah, bukan?
Untuk mensosialisasikan pemakaian masker maka Anda juga bisa membantu pemerintah dengan membagikan masker kain. Harganya juga cukup terjangkau. Masker sangat penting karena bisa mengamankan manusia dari droplet dan airborne yang membawa bibit virus covid-19.
Masyarakat diminta jangan pusing setelah tahu data tentang kenaikan pasien Corona. Karena banyaknya pasien ini adalah hasil dari tracing dan tes PCR swab yang dilakukan oleh pemerintah. Tetaplah mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas, agar terhindar dari Corona.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews