Pantaskah Mereka Disebut Negarawan?

Bahkan perilaku elit politik terkadang seperti anak kecil, ngamuk duluan, setelah diberi sesuatu, baru diem! Pantaskan mereka disebut Negarawan?

Senin, 21 Oktober 2019 | 08:46 WIB
0
1037
Pantaskah Mereka Disebut Negarawan?
Grace Natalie (Foto: detik.com)

Pada saat pelantikan anggota DPR periode 2019-2024 di gedung DPR ada tangkapan kamera atau video, mantan presiden Megawati tidak menyalami Ketum Nasdem, Surya Paloh. Bahkan terkesan mantan presiden Megawati "mlengos" sengaja melewati Surya Paloh. Padahal Surya Paloh sudah berdiri dan siap mengulurkan tangannya.

Tidak tahu, mengapa mantan presiden Megawati tidak menyalami Surya Paloh.

Rupanya kejadian elit politik tidak mau menyalami kepada tokoh politik atau ketua umum partai politik terulang kembali. Kali ini menimpa Ketum PSI Grace Natalie.

Dalam tangkapan kamera atau video yang viral pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung DPR, Ketum Gerindra yang juga mantan capres tapi gagal, yaitu Prabowo Subianto tidak mau bersalaman dengan Ketum PSI Grace Natalie. Padahal Grace Natalie sudah berdiri dan menyambutnya untuk menerima giliran untuk bersalaman dengan Prabowo.

Namun Prabowo tidak mau bersalaman. Jangankan bersalaman, melihat wajah Grace Natalie yang cantik saja tidak mau. Malah cipaka-cepiki dengan Hana Hasanah yang merupakan istri Fadel Muhamad. Padahal Grace Natalie tidak kalah cantik dengan Hana Hasanah.

Inilah perilaku para elit politik tanah air. Sering memberikan contoh yang tidak baik kepada khalayak ramai atau masyarakat.

Basa-basi itu terkadang diperlukan, untuk mencairkan suasana ditengah panasnya suatu hubungan. Hati boleh benci, tapi etika politik atau basa-basi juga diperlukan. Seperti seorang suami-istri boleh tidak saling bicara karena habis bertengkar, tapi ketika di depan anak-anak harus tetap menunjukkan hubungan yang harmonis. Sekalipun itu basa-basi, namun sangat diperlukan.

Apakah perilaku elit politik tersebut pantas disebut negarawan? Terkadang Sebutan "negarawan" hanyalah untuk pemanis saja dan sifatnya hanya pujian belaka. Dalam kenyataannya jauh dari itu atau tidak pantas disebut "negawaran".

Bahkan perilaku elit politik terkadang seperti anak kecil, ngamuk duluan, setelah diberi sesuatu, baru diem!.

Pantaskan mereka disebut Negarawan?

***