Dari Quick Count Hingga Real Count, Jokowi–Ma’ruf Tetap Menang

Segala strategi kampanye yang dijalankan oleh TKN dalam memenangkan Paslon Jokowi – Ma’ruf Tidaklah sia–sia.

Sabtu, 25 Mei 2019 | 11:08 WIB
0
366
Dari Quick Count Hingga Real Count, Jokowi–Ma’ruf Tetap Menang
foto: Media Indonesia

Kemenangan Jokowi ternyata memiliki andil dalam menarik investor ke Indonesia, selain itu selama pemerintahannya, Indonesia juga termasuk negara yang tidak tergoncang oleh krisis global.

Bahkan Nilai tukar rupiah terpantau mengalami penguatan sehari pasca Pemilu. Data perdagangan Reuters pada 18 April 2019 mencatat bahwa Dolar Amerika berada di level Rp 13.995, yang sebelumnya berada di level Rp 14.000-an.

Hal tersebut tentu menunjukkan bahwa Kemenangan Jokowi semakin membuka pintu investasi dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Sebagian besar quick count Pilpres 2019, menunjukkan bahwa paslon nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf telah meraih rata – rata sekitar 55 persen. Sedangkan Prabowo – Sandiaga masih belum bisa menyalip Jokowi Ma’ruf dengan torehan 45 persen kala itu.

Lucunya, ketika perhitungan real count dari KPU Belum selesai, Prabowo Subianto telah mengklaim kemenangan Pilpres 2019 dengan perolehan suara sebesar 62 persen suara. Namun anehnya beberapa pihak dari kubunya menuding bahwa pemilu 2019 banyak terjadi kecurangan, hal tersebut tentu merupakan sebuah pernyataan yang kontradiktif.

Pada tanggal 7 Mei 2019 pukul 09.08, data yang sudah masuk berasal dari 562.421 TPS (69,14871). Diketahui total ada 813.350 TPS pada Pemilu 2019. Berdasarkan data yang masuk tersebut, Paslon nomor 01 Jokowi – Ma’ruf Amin mendapatkan suara sebanyak 59.668.467 suara (56,32%). Sedangakan Paslon nomor 02 Prabowo – Sandiaga mendapatkan suara sebanyak 46.270.236 suara (43,68%).

Saat itu kubu Prabowo juga tidak mempercayai hasil tersebut, bahkan Prabowo sempat menginstruksikan kepada para pendukungnya untuk mematikan televisi.

Masyarakat tentu dibuat bertanya – tanya akan deklarasi yang telah dilakukan Capres nomor 02, kenapa Prabowo masih mengulangi peristiwa tahun 2014, dimana dirinya mengklaim meraup kemenangan sebelum pengumuman resmi dari KPU.

Salah satu sebab kemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin adalah suara dari pemilih muda, hal tersebut disampaikan oleh Bahlil Lahadalia, yang mengatakan bahwa pemilih muda tetap memilih Jokowi – Ma’ruf Amin, meski pasangan 01 banyak mendapatkan serangan informasi hoax dan ujaran kebencian.

Menurut Bahlil, kaum muda yang umumnya kritis lebih memberikan kepercayaan kepada pasangan Jokowi – Ma’ruf untuk membangun Indonesia ke depan.

“Pak Jokowi sudah terbukti selama hampir lima tahun ini, dapat membangun ekonomi dengan baik, dan menjadikan Indonesia kondusif,” tutur Ketua Umum Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa kemenangan partainya di Pemilu Legislatif 2019, sejalan dengan keunggulan Jokowi – Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Ia mengatakan bahwa 21 Provinsi tempat Jokowi – Ma’ruf berjaya di Pilpres 2019, PDI-P menang di 15 Provinsi.

Pada kesempatan yang lain, Ketua TKN Erick Thohir pernah menegaskan bahwa kemenangan yang diraih oleh paslon 01 tersebut, diperoleh tanpa adanya kecurangan. Dia mengatakan, kemenangan paslon 01 merupakan kehendak Tuhan melalui suara rakyat.

“Ini untuk kebaikan Indonesia. Tidak mungkin kebaikan diperoleh melalui kecurangan,” tutur Erick.

Dirinya juga kembali menegaskan bahwa kemenangan Calon Presiden petahana dan Cawapres Ma’ruf Amin merupakan izin dari Yang Maha Kuasa serta tanpa kecurangan.

Mantan Direktur Utama Intermilan tersebut menambahkan, bahwa kecurangan bukanlah bagian dari DNA Paslon Jokowi – Ma’ruf.

Di Provinsi Jawa Tengah, Faktor kemenangan Jokowi adalah sosok Gubernur Ganjar Pranowo dari fraksi PDI-P. Dimana Ganjar sendiri telah mengirimkan sinyal bahwa Jawa Tengah masih menjadi “kandang banteng” yang siap memenangkan Jokowi – Ma’ruf Amin, sekalipun tim sukses Prabowo telah mengeksploitasi daerah ini dengan menempatkan lebih banyak pos pemenangan. Namun nyatanya Jokowi – Ma’ruf Amin masih lebih unggul dari Prabowo – Sandiaga.

Pada hari Selasa 21 Mei 2019. Dalam keputusannya, KPU menyebutkan suara nasional sebanyak 154.257.601 dengan kemenangan bagi paslon Jokowi – Ma’ruf Amin dengan perolehan 85.607.362 atau 55.50 persen dari total suara sah nasional. Sedangkan Prabowo – Sandiaga mendapatkan 68.650.239 atau 44.50 persen dari total suara sah nasional.

Artinya segala strategi kampanye yang dijalankan oleh TKN dalam memenangkan Paslon Jokowi – Ma’ruf Tidaklah sia – sia, meskipun pihak BPN telah menyediakan berbagai posko relawan diberbagai tempat, namun hal tersebut tidak merubah torehan suara secara signifikan, justru Jokowi – Ma’ruf berhasil unggul secara nasional baik secara quick count maupun real count KPU.

***