Jakarta – Pemerintah menggelar kegiatan retreat khusus bagi seluruh Kepala Sekolah Rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menyamakan persepsi, meningkatkan sinergi, serta memperkuat komitmen para pemimpin institusi pendidikan informal yang berada di garis depan program penguatan pendidikan masyarakat.
Dalam situasi sosial yang terus berubah dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang adaptif kian meningkat, retreat ini menjadi momentum penting untuk memperteguh arah dan semangat kolektif program Sekolah Rakyat di seluruh penjuru negeri.
Menteri Sosial (Kemensos) RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan 53 Kepala Sekolah Rakyat akan menjalani retreat tahap pertama selama lima hari. Retreat tahap pertama dimulai pada 16-20 Juni 2025.
“Kegiatan retret selama 5 hari ini dilakukan untuk menyelaraskan pemahaman para kepala sekolah. Pemerintah menyadari pentingnya memberikan pemahaman yang utuh tentang Sekolah Rakyat kepada kepala sekolah yang telah terpilih melalui mekanisme yang terukur,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, menjadi Kepala Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar jabatan, tetapi pengabdian besar untuk menjalankan amanah negara. Adapun, retreat Kepala Sekolah Rakyat Tahap Dua akan diikuti oleh 47 peserta yang akan digelar pada 30 Juni 2025.
Kegiatan ini bukan hanya berfokus pada penguatan administratif dan kelembagaan, tetapi juga menyentuh aspek spiritual, kepemimpinan, dan pengabdian terhadap masyarakat. Dengan semakin banyaknya sekolah rakyat yang berdiri di berbagai daerah, kebutuhan akan harmonisasi visi dan pemahaman di antara para kepala sekolah menjadi semakin mendesak.
Sebelumnya Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya pendidikan untuk semua. Presiden ingin membangun Sekolah Rakyat yang unggulan dan memperbaiki fasilitas pendidikan sampai pelosok daerah.
”Kabinet Merah Putih ingin memotong rantai kemiskinan dengan menyekolahkan orang tidak mampu di sekolah terbaik.” tegas Presiden Prabowo
Maka dari itu, Retreat ini dimanfaatkan sebagai wadah untuk memperkuat jejaring antar-kepala sekolah, memperluas komunikasi lintas wilayah, serta mendorong pertukaran praktik baik yang telah terbukti berhasil di satu daerah untuk dapat diadaptasi di daerah lain.
Dengan digelarnya retreat ini, pemerintah menegaskan kembali bahwa pendidikan adalah fondasi utama pembangunan bangsa, dan bahwa upaya untuk menghadirkan pendidikan yang merata dan bermakna harus dilakukan dengan semangat gotong royong.
***
[edRW]
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews