Jakarta – Pemerintah Indonesia bergerak cepat menyiapkan serangkaian langkah mitigasi untuk mengantisipasi dampak kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap seluruh produk ekspor asal Indonesia. Kebijakan tersebut secara resmi akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025, meski sebelumnya sempat direncanakan mulai berlaku pada 9 Juli.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor keuangan nasional di tengah ancaman tekanan eksternal ini. Menurutnya, reaksi pasar kali ini jauh lebih terkendali dibanding pada Maret dan April 2025.
“Saat ini reaksi pasar relatif terbatas dan lebih banyak mencerna apa yang terjadi. Kami telah menyiapkan berbagai kebijakan mitigatif yang siap diterapkan sewaktu-waktu,” kata Mahendra.
Langkah-langkah antisipatif tersebut mencakup pelaksanaan _buyback_ saham oleh emiten tanpa perlu RUPS, penundaan pembiayaan transaksi _short-selling,_ dan penerapan fitur _asymmetric auto-rejection_ di Bursa Efek Indonesia guna meredam gejolak harga saham. OJK juga terus mendorong lembaga jasa keuangan untuk secara berkala melakukan stress test serta memantau debitur pada sektor terdampak tarif AS.
Di sektor fiskal, Pemerintah melakukan penyesuaian proyeksi ekonomi secara realistis demi menjaga kesinambungan pembangunan nasional. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, Febrio Kacaribu, menyebut bahwa proyeksi tersebut telah memperhitungkan dampak tarif Trump.
“Pada kuartal III dan IV kami akan fokus mendorong belanja strategis, termasuk program Makan Bergizi Gratis, penciptaan rumah lewat FLPP, dan koperasi desa merah putih,” ungkap Febrio.
Febrio juga menjelaskan bahwa sejak kuartal I pemerintah telah mengucurkan insentif sebesar Rp 35 triliun untuk memperkuat konsumsi masyarakat, seperti diskon listrik, bantuan subsidi upah, hingga PPN DTP untuk rumah. Upaya ini terus dilanjutkan dengan stimulus tambahan di kuartal II berupa diskon transportasi dan bantuan sosial bagi lebih dari 14 juta keluarga penerima manfaat.
“Kami harapkan semua ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi menuju 5 persen di akhir tahun,” tambahnya.
Pengamat Pasar Modal Hendra Wardana mengatakan, meski kebijakan tarif tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran, pasar keuangan Indonesia menunjukkan ketahanan luar biasa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap berada di atas level 7.000, sementara nilai tukar rupiah stabil.
“Pelaku pasar kini jauh lebih dewasa dan kalkulatif dalam menilai kebijakan proteksionisme global. Mereka melihat kekuatan fundamental Indonesia dan langkah mitigatif pemerintah,” ujar Hendra.
Hal senada disampaikan Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, yang menilai pelaku pasar telah terbiasa dengan gaya komunikasi Trump yang cenderung inkonsisten.
“Sebagian investor meyakini bahwa dinamika tarif masih dapat berubah, mengingat po-tensi dampaknya bagi ekonomi global,” ucap Lukman.
Pemerintah sebelumnya telah berusaha melakukan lobi dagang dengan menawarkan peningkatan impor dan investasi ke AS senilai US$34 miliar. Meski lobi telah dilakukan secara aktif, tantangan masih terus dihadapi akibat arah kebijakan proteksionis pemerintah AS yang tetap melanjutkan kebijakan tarif terhadap Indonesia dan sejumlah negara lainnya.
Langkah proaktif yang diambil pemerintah menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan global. Komitmen menjaga stabilitas keuangan, memperkuat konsumsi dalam negeri, dan melindungi sektor riil menjadi fondasi utama untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews