Dia nyangka Bandara Soekarno Hatta ada di Jakarta karena codenya adalah CGK-Cengkareng. Dan memang tiket pesawat tidak pernah dicetak Banten-Medan. Yang ada Jakarta-Medan.
Seorang karib di perusahaan Multinasional di Indonesia telpon saya soal kebijakan Gubernur No.74/2020 yang mengharuskan orang keluar masuk Jabodetabek harus urus Travel Pass via online.
Kawan ini bingung karena ekspatriat di berbagai wilayah di Indonesia diperintahkan untuk pulang.
Pertanyaan dia haruskah mereka urus Travel Pass ke Bandara Soekarno Hatta. Padahal tiket semua sudah di-booking dari Jakarta via Kuala Lumpur kemudian ke negeri asal mereka masing masing.
Sebagaimana diketahui hanya KL yang sekarang jadi hub transit pesawat di negara tetangga, karena Changi dan Swarnabhumi tutup.
Saya bilang aturan Travel Pass itu hanya berlaku untuk bukan penduduk Jabotetabek keluar masuk Jakarta.
Bandara Soekarno Hatta ada di Propinsi Banten, bukan di Jakarta.
Jadi dari Semarang, Surabaya, Medan dan berbagai tempat lainnya, mereka bisa nginap di hotel sekitar Bandara untuk menunggu pesawat ke Kuala Lumpur. Pokoknya jangan masuk Jakarta.
Karib yang bule itu tepok jidat. Leganya bukan main. Karena dia nyangka Bandara Soekarno Hatta itu letaknya di Jakarta karena codenya adalah CGK-Cengkareng. Dan memang tiket pesawat tidak pernah dicetak Banten-Medan. Yang ada Jakarta-Medan.
Dia kemudian bertanya terus bagaimana ekspatriat di Jakarta ke bandara? Haruskah pakai Travel Pass?
Tidak perlu. Karena Pergub No. 74/2020 membolehkan penduduk Jabotetabek dan pemegang KITAS melakukan perjalanan di wilayah Jabodetabek.
Karib saya dua kali lega.
Dia bertanya apakah ada versi Bahasa Inggris supaya bos besar paham akan aturan itu.
Tidak ada. Tapi saya sudah terjemahkan untuk keperluan kantor saya. Dengan catatan unofficial translation.
Ya sudah tidak apa- apa. Bisakah dikirim.
Sudah. Tanpa harus kau minta. Lihat di WA kamu.
Tiga kali karib saya lega.
Terima kasih banyak. Dia bilang berkali-kali.
Tak lama kemudian, ganti saya lega setelah terkejut.
Ada transferan lumayan banyak dengan pesan.
THR untuk kamu, salam uhtuk keluarga...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews