Travel Pass

Dia nyangka Bandara Soekarno Hatta ada di Jakarta karena codenya adalah CGK-Cengkareng. Dan memang tiket pesawat tidak pernah dicetak Banten-Medan. Yang ada Jakarta-Medan.

Senin, 25 Mei 2020 | 11:47 WIB
0
167
Travel Pass
Travel pass (Foto: traveloka.com)

Seorang karib di perusahaan Multinasional di Indonesia telpon saya soal kebijakan Gubernur No.74/2020 yang mengharuskan orang keluar masuk Jabodetabek harus urus Travel Pass via online.

Kawan ini bingung karena ekspatriat di berbagai wilayah di Indonesia diperintahkan untuk pulang.

Pertanyaan dia haruskah mereka urus Travel Pass ke Bandara Soekarno Hatta. Padahal tiket semua sudah di-booking dari Jakarta via Kuala Lumpur kemudian ke negeri asal mereka masing masing.

Sebagaimana diketahui hanya KL yang sekarang jadi hub transit pesawat di negara tetangga, karena Changi dan Swarnabhumi tutup.

Saya bilang aturan Travel Pass itu hanya berlaku untuk bukan penduduk Jabotetabek keluar masuk Jakarta.

Bandara Soekarno Hatta ada di Propinsi Banten, bukan di Jakarta.

Jadi dari Semarang, Surabaya, Medan dan berbagai tempat lainnya, mereka bisa nginap di hotel sekitar Bandara untuk menunggu pesawat ke Kuala Lumpur. Pokoknya jangan masuk Jakarta.

Karib yang bule itu tepok jidat. Leganya bukan main. Karena dia nyangka Bandara Soekarno Hatta itu letaknya di Jakarta karena codenya adalah CGK-Cengkareng. Dan memang tiket pesawat tidak pernah dicetak Banten-Medan. Yang ada Jakarta-Medan.

Dia kemudian bertanya terus bagaimana ekspatriat di Jakarta ke bandara? Haruskah pakai Travel Pass?

Tidak perlu. Karena Pergub No. 74/2020 membolehkan penduduk Jabotetabek dan pemegang KITAS melakukan perjalanan di wilayah Jabodetabek.

Karib saya dua kali lega.

Dia bertanya apakah ada versi Bahasa Inggris supaya bos besar paham akan aturan itu.

Tidak ada. Tapi saya sudah terjemahkan untuk keperluan kantor saya. Dengan catatan unofficial translation.

Ya sudah tidak apa- apa. Bisakah dikirim.

Sudah. Tanpa harus kau minta. Lihat di WA kamu.

Tiga kali karib saya lega.

Terima kasih banyak. Dia bilang berkali-kali.

Tak lama kemudian, ganti saya lega setelah terkejut.

Ada transferan lumayan banyak dengan pesan.

THR untuk kamu, salam uhtuk keluarga...

***