Nilai Sebuah Paku Tapal Kuda

Setiap pemimpin harus memiliki kemampuan melihat potensi kerawanan mendasar organisasi yang dia pimpin.

Kamis, 27 Februari 2020 | 10:08 WIB
0
703
Nilai Sebuah Paku Tapal Kuda
Paku ladam kuda (Foto: Facebook/Prayitno Ramelan)

Tadi sore nonton film di TV dimana seorang tokoh Yakuza Jepang memberi stressing kepada keponakannya tentang nilai sebuah paku tapal kuda. Mungkin ada yang tidak pernah dengar tentang tapal kuda, ini sekilas informasinya.

Tapal (Ladam/sepatu kuda) adalah besi pelapis yang dipakai oleh kuda untuk melindungi kaki yang sebenarnya merupakan kuku kuda untuk melindungi saat berjalan - seperti sepatu.

Sepatu kuda ini, dibuat oleh pandai besi. Sebelum dipaku kuku kuda dirapikan dulu dengan cara dipotong dengan peralatan pisau khusus. Sesudah kuku kuda dipotong tapal kuda yang sesuai dengan ukuran dipaku dan dipukul dengan martil.

Memakunya agak miring agar tidak kena pembuluh darah. Tapal kuda mulai dikenal sejak tahun 700 Masehi.

Nah, tentang paku tapal inilah si Paman yg tokoh Yakuza (Mafioso di Jepang) menyampaikan ungkapannya.

"Apabila satu paku tidak ada, maka tapal kuda tidak dapat dipasang. Bila tanpa tapal, kuda tidak bisa berjalan. Apabila kuda tidak berjalan maka pesan tidak sampai. Apabila pesan tidak sampai, akan kalah perang!".

Pesan moralnya, bahwa kita akan kalah perang/bersaing apabila mengabaikan sesuatu yang kecil seperti sebuah "paku" itu, tidak besar artinya, tetapi merupakan hal yang paling mendasar.

Kesimpulannya, setiap pemimpin harus memiliki kemampuan melihat potensi kerawanan mendasar organisasi yang dia pimpin.

Tidak perlu seorang pemimpin terlalu hebat dengan gelar-gelarnya, yang penting dia memiliki "sense of leadership". Kalau tidak punya rasa itu, cepat atau lambat organisasinya ya Ambyar..

Dia bak penunggang kuda yang binun (bingung) dan tdk berdaya karena kudanya tidak mau berjalan.. Orang Ambon akan berkomentar "Tuangala, Ai, ampong- ampong dia lai." (Tuhan, minta ampun deh dia).

***