Bandar Lampung - Lampung Police Watch (LPW) pertanyakan kasus kematian penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki berinisial MP (28) warga Kemiling yang tergeletak di drainase KM 03B Tol Bakauheni - Terbanggi Besar (Bakter), Kec. Bakauheni, Lampung Selatan.
Dimana, hampir tiga bulan berlalu sejak Senin (28/10/2024), kasus itu masih menjadi misteri dan belum diketahui penyebab serta tersangka nya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian juga belum melakukan press release terkait perkembangan kasus tersebut.
Atas hal itu, LPW mempertanyakan transparansi perkembangan kasus tersebut, pasalnya hingga saat ini belum ada kejelasan.
"Kasus ini kan sudah tiga bulan dan belum ada perkembangan lagi, publik kan jadi bertanya-tanya terkait kasus ini apalagi dalam kasus itu diduga ada keterlibatan oknum polisi," Kata Ketua LPW, MD. Rizani.
LPW pun mendesak pihak kepolisian agar segera bertindak tegas dan mengungkap secara terang benderang perihal kasus tersebut.
"Kami minta bapak Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika agar segera mengungkap kasus itu, jika memang anggota nya terlibat harus ditindak tegas, sekarang ini kan polisi lagi disorot sama masyarakat, jangan sampai Polda Lampung juga ikutan disorot," Tegasnya.
Sebelumnya, sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki berinisial MP (28) warga Kemiling ditemukan tergeletak di drainase KM 03B Tol Bakauheni - Terbanggi Besar (Bakter), Kec. Bakauheni, Lampung Selatan pada Senin (28/10/2024)
Dimana, mayat itu mengenakan kaos lengan panjang berwarna coklat dan celana panjang warna hitam, serta ikat pinggang berbahan kulit.
Wajah, telapak tangan, dan mata kaki mayat tampak hitam legam diduga seperti terbakar. Tanaman rumput di sekitar korban tergeletak, juga tampak menghitam seolah bekas terbakar.
Istri korban pun menduga suaminya diduga menjadi korban pembunuhan oleh oknum polisi. Dimana sebelum kejadian, sang suami sempat berpamitan akan bekerja ke Bakauheni untuk ikut bersama oknum polisi berinisial I.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat mengabari istrinya bahwa sedang dalam keadaan bahaya dan meminta pertolongan.
"Yang tolong aku, aku dijebak polisi aku mau dibunuh polisi. Dia kirim voice note seperti itu ketakutan, seketika handphonenya mati dan tidak ada kabar sama sekali," ujar istri korban berinisial S, ditemui di ruang jenazah RSUD Bob Bazar Kalianda, Selasa (29/10/2024).
Atas kasus tersebut, Polres Lampung Selatan telah berkoordinasi dengan Ditreskrimum dan Bidpropam Polda Lampung untuk mengungkap ada tidaknya keterlibatan oknum polisi terkait penemuan mayat di drainase KM 03B Tol Bakter.
Dimana, sebanyak 6 polisi telah diperiksa untuk dimintai keterangan dan mengungkap terang kejadian tersebut.
Hingga kini, pihak kepolisian telah memeriksa saksi sebanyak 16 orang termasuk diantaranya 6 anggota kepolisian dari Subdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung. Bahkan ada yang di patsus (penempatan khusus).
Selain itu, polisi juga tengah mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah CCTV di sekitar lokasi.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews