"You Don't Know What What"

Jika usulan para guru itu dipakai maka kalimat You don't know what what bakal disangka dengan bahasa Inggris yang benar.

Sabtu, 16 November 2019 | 06:53 WIB
0
282
"You Don't Know What What"
Nadiem Makarim (Foto: beritasatu.com)

Ketika bertemu dengan Menteri Nadiem Makarim, Ikatan Guru Indonesia bersama 22 organisasi guru dan komunitas guru tanggal 4 November 2019 para guru memberi 10 saran perbaikan pendidikan. Namun dari 10 saran itu, ada usul yang aneh. Yakni pengajaran Bahasa Inggris.

Dalam usulan itu, para guru yang diundang menteri mengatakan bahwa Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Pendidikan Karakter berbasis agama dan pancasila menjadi mata pelajaran utama di Sekolah Dasar dan karena itu, Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMA dihapuskan karena seharusnya sudah dituntaskan di SD.

Pembelajaran bahasa Inggris fokus ke percakapan, bukan tata bahasa.

Bagi saya ini usulan aneh. Bagaimana mungkin anak didik diajarkan bahasa Inggris percakapan tanpa fokus pada tata bahasa atau grammar?

Bertutur dan menulis dalam pengajaran bahasa asing itu adalah satu paket. Keduanya saling mengisi.

Orang tidak akan bisa berbicara dalam bahasa Inggris dengan baik jika tidak bisa menulis sesuai grammar. Demikian juga sebaliknya.

Memang benar, pengajaran bahasa asing tingkat dasar dimulai dengan percakapan. Tujuannya adalah agar siswa senang berkenalan dan memakai kata asing. Kemudian mereka memperkaya kosa kata dan merangkainya dalam kalimat. Nah, ketika merangkai kalimat haruslah mempergunakan tata bahasa yang benar.

Jika usulan para guru itu dilaksanakan maka hasilnya adalah pigeon English. Rangkaian kata kata yang tidak dimengerti karena grammarnya kacau.

Belajar Bahasa asing harus lengkap dan bersinambungan. Sepanjang bangku sekolah, diluar dan sesudah sekolah. Tidak sekedar bertutur tapi juga menulis. Jadi tidak tepat para guru itu mengusulkan agar pengajaran Bahasa Inggris cuma sampai SD saja. Harusnya anak didik selepas SMA punya skor TOEFL tinggi. Itu target yang harusnya diusulkan oleh para guru itu.

Harap juga diingat percakapan dalam bahasa Inggris mempunyai banyak tingkatan. Mulai dari percakapan biasa, pidato, presentasi hingga percakapan tingkat tinggi, seperti business dan diplomatic conversation. Ini semua tidak bisa dikuasai jika para guru yang mengusulkan itu fokus hanya pada percakapan. Justru menulis akan mempermudah percakapan dengan tata bahasa yang benar. Lagipula, tidak jelas percakapan apa yang dimaksud para guru itu.

Jika usulan para guru itu dipakai maka kalimat You don't know what what bakal disangka dengan bahasa Inggris yang benar.

Jadi para guru yang nyeleneh itu must think cook cook all before give suggestion. Don't play play..

Supaya nanti jangan sampai harus bilang sorry ber river -river.

Mumet tho..

***