proses pembentukan negara, pengembangan, dan perubahan dapat terjadi melalui revolusi seperti yang terlihat baru-baru ini selama Musim Semi Arab 2011.
Pembentukan Negara
Artikel-artikel sebelumnya membahas konsep dasar ilmu politik termasuk bagaimana konsep negara bangsa dan kedaulatan muncul. Artikel ini mengambil diskusi lebih lanjut dengan memeriksa bagaimana negara telah dibentuk dan dikembangkan selama beberapa dekade serta perubahan yang terjadi dalam cara negara diatur dan dikelola.
Aspek pertama dari pembentukan negara berkaitan dengan konsep kesatuan kedaulatan di mana negara ada sebagai entitas yang otonom dan independen. Sebagai contoh, kekuatan kolonial Inggris dan Prancis menyerahkan kemerdekaan kepada negara-negara klien mereka setelah perang dunia ke dua.
Selanjutnya, banyak negara muncul karena realitas historis dan geografis. Oleh karena itu, pembentukan negara telah terjadi baik karena memperjuangkan kemerdekaan atau karena menggambar ulang peta karena pertimbangan geopolitik. Ini adalah kasus dengan Irak dan negara-negara lain di blok Soviet yang dulu digabung dengan Uni Soviet yang lebih besar karena kedekatan dan kebutuhan untuk ekspansi.
Pembangunan Negara
Perkembangan negara-negara telah terjadi setelah negara-negara ini memperoleh kemerdekaan dan ini disertai dengan langkah yang bersamaan untuk mengembangkan ekonomi mereka dan memperkuat lembaga-lembaga pemerintahan. Misalnya, India mengadopsi konstitusi baru dan memulai pembangunan negara, yang sekarang menghasilkan hasil dalam hal kondisi kehidupan yang lebih baik bagi rakyat bila dibandingkan dengan mereka yang berada di bawah kekuasaan Inggris.
Lebih jauh, negara-negara seperti mereka yang menjadi merdeka setelah jatuhnya rezim komunis sekarang membangun diri mereka sebagai negara kuat dengan ekonomi berkembang terutama karena upaya bersama dalam pembangunan negara.
Perubahan Proses Negara
Aspek ketiga dari perubahan dalam cara dan cara bagaimana negara melakukan kegiatannya adalah berkaitan dengan bagaimana ekonomi politik berevolusi selama periode waktu tertentu. Sebagai contoh, Pakistan telah bereksperimen dengan demokrasi dan pemerintahan militer tanpa keberhasilan di mana Mesir berhasil melakukan transisi dari pemerintahan otokratis ke pemerintahan demokratis.
Intinya di sini adalah bahwa faktor kunci bagi negara untuk berubah dari waktu ke waktu adalah ketahanan lembaga-lembaga pemerintahan serta kemampuan rakyat untuk melakukan perubahan.
Oleh karena itu, negara-negara yang memiliki institusi lebih kuat dan lebih sedikit celah internal telah berubah untuk kebaikan sedangkan negara-negara yang lemah di pusat atau ditarik terpisah karena kekuatan sentripetal telah menjadi negara gagal. Akhirnya, proses pembentukan negara, pengembangan, dan perubahan dapat terjadi melalui revolusi seperti yang terlihat baru-baru ini selama Musim Semi Arab 2011.
Sebelum menyimpulkan artikel ini, perlu disebutkan bahwa pengantar singkat ini hanyalah gambaran umum dan tema yang diperkenalkan dalam artikel ini akan dieksplorasi secara rinci dalam artikel berikutnya.
Poin kunci yang perlu dicatat adalah bahwa kita hidup di era yang ditandai oleh perubahan yang cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya dan karenanya, negara-negara yang telah berhasil membangun struktur pemerintahan adalah negara-negara yang pada akhirnya akan berhasil dan berkembang dalam lingkungan ini.
***
Solo, Kamis, 23 Mei 2019. 8:58 am
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews