Jakarta — Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui peningkatan produksi padi serta penyerapan gabah petani secara maksimal. Langkah ini diwujudkan dengan menggenjot Luas Tambah Tanam (LTT) hingga mencapai 1,6 juta hektare (Ha), serta pengawasan ketat terhadap harga dan distribusi gabah.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa strategi pemerintah akan difokuskan pada percepatan tanam dan pemantauan harian terhadap LTT guna memastikan target swasembada tercapai. “Dengan pengawasan ketat dan dukungan kebijakan dari pusat, kami yakin produksi beras tahun 2025 akan meningkat signifikan,” ujar Amran.
Amran juga mengapresiasi pencapaian Perum Bulog dalam menyerap gabah petani. Menurutnya, penyerapan gabah meningkat hingga 2.000% dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini turut didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produksi beras nasional dalam empat bulan terakhir telah mencapai 16,5 juta ton, tertinggi dalam satu dekade.
Tak hanya volume produksi, harga gabah pun menjadi perhatian utama pemerintah. Kementerian Pertanian melakukan pemantauan harga secara langsung di berbagai kabupaten. Saat ini, rata-rata harga nasional berada di kisaran Rp6.520 hingga Rp6.530 per kilogram. Sementara itu, Bulog menetapkan harga beli gabah sebesar Rp6.500/kg, angka yang lebih menguntungkan dibandingkan harga dari tengkulak.
Program penyerapan gabah yang dijalankan Bulog mendapatkan respon positif dari petani di berbagai daerah. Di Kulon Progo, petani menyambut baik kebijakan ini karena memberikan kepastian harga. Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil DIY, Ninik Setyowati menyebutkan bahwa hingga saat ini sekitar 9.500 ton gabah telah terserap dari target 14.000 ton.
“Program ini mendukung swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Harapannya, petani semakin semangat menanam karena Bulog membeli gabah kering panen dengan harga Rp6.500/kg,” jelas Ninik.
Menurut Ninik, seluruh gabah kering hasil panen petani akan diserap oleh Bulog tanpa ada kriteria khusus. Prosesnya pun dibuat mudah. Petani cukup berkomunikasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa, atau pengelola gudang Bulog. Setelah itu, tim Bulog akan turun langsung ke lokasi membawa angkutan untuk membeli gabah.
“Petani tidak perlu khawatir. Kami langsung datang ke lokasi dan membeli gabah sesuai harga pemerintah. Ini untuk memudahkan mereka saat panen,” tambah Ninik.
Di Kabupaten Indramayu, langkah serupa juga dilakukan. Pemkab Indramayu, Bulog, dan TNI bekerja sama dalam menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg. Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Oscar Tri Yoga Semendawai menuturkan bahwa sebagai daerah lumbung padi nasional, Indramayu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.
“Langkah cepat Pemkab Indramayu bersama Bulog dan TNI sangat luar biasa. Mereka turun langsung ke lapangan untuk menyerap gabah petani dan memastikan semua permasalahan segera teratasi,” ujar Oscar.
Langkah-langkah pemerintah ini diharapkan mampu memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional menuju swasembada beras yang berkelanjutan. [-red]
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews