Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga toleransi demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif. Pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat sipil menekankan pentingnya kolaborasi untuk memastikan momentum ini menjadi refleksi harmoni dan persatuan bangsa.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa Nataru bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
“Mari kita saling memelihara hubungan baik antar sesama warga bangsa Indonesia. Kita saling memberikan dukungan, lakum dinukum waliyadin, perbedaan itu indah, iya kan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya, RD. Yosef Eko Budi Susilo. Dalam kesempatan tersebut Yosef mengajak masyarakat untuk meningkatkan kerukunan jelang perayaan Natal 2024 mendatang.
“Tahun ini dalam perayaan Natal, kita diingatkan supaya tetap melakukan perayaan dengan cara yang sederhana yakni, menghayati kelahiran Yesus serta memberikan pengharapan dan semangat yang baru,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh gereja untuk memastikan keamanan dalam perayaan Hari Raya Natal 2024. Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (ormas) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan umat Kristen dalam menjalankan ibadahnya.
“Gereja tidak boleh lengah, termasuk masjid juga. Pengelola tempat ibadah harus memperketat pengamanan, terutama di pintu masuk yang dijaga satpam. Jika ada orang dengan pakaian tertutup rapat, seperti bercadar, satpam harus menanyakan keperluannya,” jelas dia.
Momentum Nataru selalu menjadi waktu yang dinanti oleh masyarakat Indonesia, tidak hanya sebagai momen perayaan tetapi juga sebagai wujud nyata dari nilai-nilai keberagaman dan kebhinekaan yang menjadi dasar kehidupan berbangsa.
Di tengah tantangan global dan dinamika sosial yang terus berkembang, menjaga kerukunan menjadi semakin relevan untuk memastikan stabilitas sosial dan memperkuat rasa persatuan. Melalui perayaan ini, diharapkan setiap individu dapat merefleksikan pentingnya toleransi sebagai fondasi utama dalam membangun kehidupan yang harmonis di tengah keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia.
Dengan semangat gotong royong, Nataru 2024/2025 diharapkan dapat menjadi momentum mempererat persatuan dan kebhinekaan Indonesia. Semua pihak diharapkan turut mengambil peran aktif dalam menjaga kedamaian demi kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh wilayah Tanah Air.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews