Kiai sepuh pendukung Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandiaga bertemu di kediaman Ketua PBNU Syaifullah Yusuf, menyikapi dinamika politik usai Pemilu
Puluhan Kiai sepuh pendukung Jokowi-Amin Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga Uno bertemu di kediaman Ketua PBNU Syaifullah Yusuf. Mereka bertemu untuk menyikapi dinamika politik usai pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019.
"Hari ini para kiai berkumpul setelah kemarin proses pilihan presiden. Ibaratnya ini adalah melupakan 01-02 untuk bermusyawarah dalam menyikapi dinamika pascapilpres," kata Gus Ipul kepada wartawan di perumahan The Gayungsari, Jumat (19/4/2019).
Gus Ipul juga menyampaikan dari pertemuan ini, ada beberapa kiai yang tidak bisa hadir. Namun kiai sepuh yang tidak bisa hadir mereka sudah mengetahui agenda pertemuan tersebut.
"Ada sejumlah kiai yang tidak bisa hadir. Tapi sudah menyetujui lewat sambungan telepon, salah satunya Kiai Abdul Gofhur pengasuh Pondok Sunan Drajad Lamongan. Beliau tadi sudah telepon dan menyepakati," ungkap Gus Ipul.
Pertemuan kali ini merupakan kelanjutan setelah sebelum pilpres tepatnya pada 17 September 2018 mereka juga bertemu di Rumah Gus Ipul.
Hasil dari pertemuan pertama saat itu mereka sepakat bersama Prof Mahfud MD, kemudian Ustaz Yusuf Mansur untuk menggagas gerakkan pilpres ceria.
Pertemuan kali ini sangat penting karena para kiai yang bertemu sebelumnya ada yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf dan ada yang mendukung Prabowo-Sandi.
Mereka mengganggap proses dukung mendukung telah usai dan saatnya kini menatap ke depan demi keutuhan dan kemajuan bangsa.
Sementara itu, Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) yang juga ikut dalam pertemuan mengatakan ada beberapa kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan kali ini.
"Kami mendukung aparatur keamanan negara bertindak tegas untuk mengantisipasi segala bentuk kerawanan sosial dan potensi konflik horizontal di tengah masyarakat," kata Gus Fahrur.
Dan berikut lima seruan Kiai Sepuh Jawa Timur yang dihasilkan dalam pertemuan kali ini:
1. Bersyukur kehadirat Allah SWT atas terselenggaranya pemilu 2019 yang aman, tertib dan lancar dan bersedia menerima siapapun yang ditakdirkan Allah SWT untuk menjadi pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia atas dasar keputusan resmi KPU.
2. Terimakasih kepada masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya secara tertib dan bertanggung jawab. Dan terimakasih juga Kepada segenap aparat negara yang telah bertugas dengan baik.
3. Menjaga suasana masyarakat yang aman dan kondusif, menjauhi segala bentuk provokasi dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah ummat, sesuai kaidah: Dar'ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih.
4. Bersabar menunggu dan mengawasi proses penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU secara profesional, adil, dan amanah dalam menjalankan tugasnya sesuai undang-undang yang berlaku untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas.
Hadir dalam pertemuan kali ini para kiai-kiai berpengaruh di Jawa Timur diantaranya Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri KH Anwar Manshur dan KH Abdullah Kafabihi, Pengasuh Pesantren Miftachussunnah Surabaya KH Miftahul Ahyar, Pengasuh Pesantren Ploso Kediri KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli, serta Pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan KH Nawawi Abdul Djalil.
Selain itu juga Pengasuh Pesantren Sunan Drajad KH Abdul Ghofur, Pengasuh Pesantren Syaichona Kholil Bangkalan KHFakhrillah Aschal, Pengasuh Pesantren Al Amin Kediri KH Anwar Iskandar, Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Malang KH Marzuqi Mustamar, Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo KH Ali Masyhuri, serta Pengasuh Pesantren Al-Ihsan Jrangoan Sampang KH Mahrus Malik.
Juga hadir Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan KH Idris Hamid, Pengasuh Pesantren Gersempal Sampang, KH Syafiuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Al-Hikam Tunjung, Burneh, Bangkalan, KH Nuruddin Rahman, Pengasuh Pesantren Langitan, Tuban, KH Maksum Faqih, Pengasuh Pesantren Panji Kidul Situbondo KH Zakky Abdullah serta beberapa Pengasuh Pesantren besar di Jawa Timur lainnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews