Mengaku Lebih TNI, Jangan Pilih Perang Jika Damai Lebih Baik

Sesungguhnya Prabowo tidak mempunyai ide yang bisa dikatakan lebih brilan dari apa yang sudah dilakukan Jokowi selama 4,5 tahun ini.

Jumat, 12 April 2019 | 17:16 WIB
0
344
Mengaku Lebih TNI, Jangan Pilih Perang Jika Damai Lebih Baik
Prabowo Subianto/Republika.co.id

Debat keempat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk kedua calon presiden, sepertinya dimanfaatkan sekali oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk memoles Prabowo seperti apa adanya. Hal ini berbeda dengan penampilan Prabowo di debat-debat sebelumnya yang dikesankan lebih santun. Karakter asli Prabowo itulah yang bisa kita saksikan di debat di Hotel Shangri-La Jakarta, 30 Maret 2019 lalu.

Bisa saja, karakter asli Prabowo itu sengaja baru dimunculkan, karena kesesuaiannya dengan topik debat malam itu, yang mengusung ideologi, pertahanan dan keamanan (hankam), dan hubungan internasional.

Melalui debat keempat tersebut, BPN mulai meyakini publik semakin diyakinkan bahwa Prabowo adalah mantan prajurit TNI,  sebagai sosok yang tegas.

Ada salah satu ucapan Prabowo, dan itu yang selalu diulang-ulang setiap kali dirinya berorasi atau berdebat di debat publik, yaitu pernyataan bahwa dirinya adalah seorang prajurit TNI yang siap mempertaruhkan nyawanya untuk negeri ini.

Buat apa hal itu disebut-sebut, semua orang pun tahu bahwa seorang prajurit memang disumpah untuk menjaga NKRI, bakan sampai mempertaruhkan nyawa sekalipun.  Tentu saja, ucapan ini untuk menandingi  rival politiknya, Jokowi, yang kebetulan seorang sipil.

Untuk Pak Prabowo ketahui, tanpa harus mengulang-ulang bahwa bapak adalah seorang prajurit TNI. 

Tak seorang pun di negeri ini meragukan kiprah Prabowo saat di TNI, terlepas dari kontroversi penculikan aktivis pada 1998, yang  akhirnya membuat Anda terlempar dari korps yang Anda banggakan itu.

Jangan karena selalu berbicara soal militer, senjata, atau anggaran pertahanan negara yang kecil, dan lain sebagainya, lantas Prabowo akan lebih cenderung memilih jalan perang ketika dipersoalkan persoalan pelik dengan negara lain. Kalau itu yang terjadi, tentu saja sangat menakutkan.

Tanpa berbekal pengalaman sebagai prajurit TNI, bukan berarti Jokowi tak bisa tegas. Buktinya, beberapa kebijkan yang begitu sulit dilakukan pendahulunya, termasuk yang berasal dari TNI, bisa dilakukan Jokowi tanpa keraguan. Misalnya, pengambilalihan 51% saham Freeport, pembubaran Petral, serta pengambilalihan blok-blok migas yang selama bertahun-tahun dikuasai asing.

Saya akui, debat keempat itu topiknya begitu dikuasai Prabowo. Namun, apakah semua yang dikatakan Prabowo itu benar? Nggak juga. TNI yang menurut Prabowo begitu lemah, juga tak berdasar. Bahkan, nyatanya militer Indonesia termasuk 15 negara terkuat di dunia, dan  menjadi yang terkuat di antara negara di kawasan Asia Tenggara.

Tak sedikit orang-orang yang  kebetulan juga mantan prajurit TNI menilai bahwa Prabowo telah melecehkan TNI.

Pernyataan Prabowo bahwa dia "lebih TNI dari kebanyakan TNI lainnya" dianggap menghina prajurit TNI lainya. Dengan kata lain, Pernyataan Prabowo tersebut, seperti menempatkan dirinya lebih tinggi dari semua tentara.

Dari apa yang disampaikan Prabowo di dalam debat tersebut, jadi bukti bahwa sesungguhnya Prabowo tidak mempunyai ide yang bisa dikatakan lebih brilan dari apa yang sudah dilakukan Jokowi selama 4,5 tahun ini.

Salam dan Merdeka!

***