Sesungguhnya Prabowo tidak mempunyai ide yang bisa dikatakan lebih brilan dari apa yang sudah dilakukan Jokowi selama 4,5 tahun ini.
Debat keempat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk kedua calon presiden, sepertinya dimanfaatkan sekali oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk memoles Prabowo seperti apa adanya. Hal ini berbeda dengan penampilan Prabowo di debat-debat sebelumnya yang dikesankan lebih santun. Karakter asli Prabowo itulah yang bisa kita saksikan di debat di Hotel Shangri-La Jakarta, 30 Maret 2019 lalu.
Bisa saja, karakter asli Prabowo itu sengaja baru dimunculkan, karena kesesuaiannya dengan topik debat malam itu, yang mengusung ideologi, pertahanan dan keamanan (hankam), dan hubungan internasional.
Melalui debat keempat tersebut, BPN mulai meyakini publik semakin diyakinkan bahwa Prabowo adalah mantan prajurit TNI, sebagai sosok yang tegas.
Ada salah satu ucapan Prabowo, dan itu yang selalu diulang-ulang setiap kali dirinya berorasi atau berdebat di debat publik, yaitu pernyataan bahwa dirinya adalah seorang prajurit TNI yang siap mempertaruhkan nyawanya untuk negeri ini.
Buat apa hal itu disebut-sebut, semua orang pun tahu bahwa seorang prajurit memang disumpah untuk menjaga NKRI, bakan sampai mempertaruhkan nyawa sekalipun. Tentu saja, ucapan ini untuk menandingi rival politiknya, Jokowi, yang kebetulan seorang sipil.
Untuk Pak Prabowo ketahui, tanpa harus mengulang-ulang bahwa bapak adalah seorang prajurit TNI.
Tak seorang pun di negeri ini meragukan kiprah Prabowo saat di TNI, terlepas dari kontroversi penculikan aktivis pada 1998, yang akhirnya membuat Anda terlempar dari korps yang Anda banggakan itu.
Jangan karena selalu berbicara soal militer, senjata, atau anggaran pertahanan negara yang kecil, dan lain sebagainya, lantas Prabowo akan lebih cenderung memilih jalan perang ketika dipersoalkan persoalan pelik dengan negara lain. Kalau itu yang terjadi, tentu saja sangat menakutkan.
Tanpa berbekal pengalaman sebagai prajurit TNI, bukan berarti Jokowi tak bisa tegas. Buktinya, beberapa kebijkan yang begitu sulit dilakukan pendahulunya, termasuk yang berasal dari TNI, bisa dilakukan Jokowi tanpa keraguan. Misalnya, pengambilalihan 51% saham Freeport, pembubaran Petral, serta pengambilalihan blok-blok migas yang selama bertahun-tahun dikuasai asing.
Saya akui, debat keempat itu topiknya begitu dikuasai Prabowo. Namun, apakah semua yang dikatakan Prabowo itu benar? Nggak juga. TNI yang menurut Prabowo begitu lemah, juga tak berdasar. Bahkan, nyatanya militer Indonesia termasuk 15 negara terkuat di dunia, dan menjadi yang terkuat di antara negara di kawasan Asia Tenggara.
Tak sedikit orang-orang yang kebetulan juga mantan prajurit TNI menilai bahwa Prabowo telah melecehkan TNI.
Pernyataan Prabowo bahwa dia "lebih TNI dari kebanyakan TNI lainnya" dianggap menghina prajurit TNI lainya. Dengan kata lain, Pernyataan Prabowo tersebut, seperti menempatkan dirinya lebih tinggi dari semua tentara.
Dari apa yang disampaikan Prabowo di dalam debat tersebut, jadi bukti bahwa sesungguhnya Prabowo tidak mempunyai ide yang bisa dikatakan lebih brilan dari apa yang sudah dilakukan Jokowi selama 4,5 tahun ini.
Salam dan Merdeka!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews