Inilah putera wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, Salah Khashoggi, ketika diundang pihak Kerajaan Arab Saudi di Istana Yamama, Selasa, 23 Oktober 2018. Raja Salman yang didampingi Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman sengaja mengundang putra Kashoggi untuk mengucapkan rasa duka.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengutus Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, 17 Oktober 2018 ke Arab Saudi untuk mengetahui mengapa Jamal Kashoggi dibunuh. Kedekatan hubungan AS-Arab Saudi selama ini membuat negara itu patut menerima informasi pertama tentang pembunuhan wartawan Arab Saudi ketika ingin mengurus pernikahan barunya di Konsulat Arab Saudi, Turki.
Sejak saat itulah, ia tidak terlihat lagi, hilang begitu saja di Konsulat Arab Saudi, Turki. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan berusaha mengungkap siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wartawan Arab Saudi yang sering mengkritik pemerintahan negaranya di "The Washington Post." Tetapi menurut perkiraan saya, hal ini tidak terungkap.
Alasannya kenapa tokoh utamanya tidak terungkap, pertanyaannya siapa dalang di balik kudeta militer di Turki? Meski kita tahu kudeta yang gagal terhadap Erdogan itu dikendalikan dari tokoh opisisi di AS. Begitu juga dengan pembunuhan wartawan Arab Saudi ini.
Baru-baru ini, di Twitter, Kantor Berita "Associated Press," menampilkan foto putra Raja Salman, Pangeran Muhammad bin Salman. Menariknya ditulisan wartawan "Associated Press" ini, ada beberapa tokoh lagi di samping Pangeran Muhammad bin Salman, yaitu Uday dan Qussay Hussein, putera mantan Presiden Irak, Saddam Hussein. Juga ada foto Bashar al-Assad, Presiden Suriah sekarang. Putra mantan Pemimpin Libya, Moammar Khadhafi, yaitu Al-Islam Khadafi. Termasuk putra Presiden Mesir Hosni Mubarak, yaitu Gamal dan Alaa.
Ini menunjukkan sebuah bentuk pemerintahan monarkhi absolut di Timur Tengah. Pada umumnya negara-negara di Timur Tengah menganut sistem ini. Hal ini lebih berlatar belakang sejarah yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah pergulatan politik yang sangat keras. Kawasan ini dikenal sebagai kawasan yang sangat goyah. Banyak faktor yang tidak pasti muncul seketika. Begitu pula permusuhan antar negara tetangga berdasarkan historis, di samping masalah-masalah lain yang menyebabkan terjadinya pertikaian berlarut-larut.
Negara-negara Timur Tengah memiliki kekhasan tersendiri. Hal ini karena setelah Perang Dunia I selesai, penjajah Inggris dan Prancis berusaha mencabik-cabik persatuan dunia Arab. Penjajahan sengaja menggancurkan semangat nasionalisme lokal dan menggantikan dengan nasionalisme kabilah-kabilah, yaitu persaudaraan sesama Arab yang dititikberatkan kepada pertalian suku.
Usaha ini berhasil dengan dipecah-pecahnya dunia Arab menjadi kerajaan, republik, kesultanan maupun emir-emir, sehingga untuk mencapai persatuan kembali terasa sulit, karena mereka menganggap kabilah yang satu lebih unggul dari kabilah yang lain.
Juga yang lebih mencolok setelah Perang Dunia II, wilayah Arab Palestina yang semula utuh dipecah secara tidak adil. Wilayah Arab Palestina itu dibagi tiga. Anehnya, semula itu wilayah Arab Palestina, sekarang penduduk Yahudi yang menguasai wilayah Palestina.
Semula Jerusalem menjadi harapan sebagai ibu kota Palestina, sekarang diakui AS sebagai ibukota penduduk Yahudi tersebut, Israel yang telah merdeka tahun 1948. Sementara, warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, belum merdeka secara "de facto," dan "de jure.; Adanya Duta Besar Palestina di Indonesia, itu baru secara "de facto," belum secara "de jure."
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews