Antara Jamal Khashoggi dan Rizieq Shihab

Minggu, 18 November 2018 | 22:21 WIB
0
891
Antara Jamal Khashoggi dan Rizieq Shihab
Jamal Khashoggi (Foto: Evening Standard)

Kematian Jamal Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, menjadi berita besar. Kejadian ini sebelumnya terselubung misteri dan memicu krisis internasional, baik bagi Riyadh, Ankara dan Washington

Pemerintah AS dan Turki serius mengusut kasus sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Demikian serius sampai Direktur CIA secara khusus datang ke Turki. Ada apa? Ini pertanyaan intelijen.

Saya mencoba membandingkan antara kasus Khashoggi dengan masalah yang menerpa Habib Rizieq Shihab (HRS), Imam Besar FPI yang sedang ngungsi ke Mekah. Beberapa waktu lalu sempat ramai juga Habib yang menjadi ikon GNPF dan 212 ini menjdi berita hangat media karena diperiksa intelijen polisi Saudi.

HRS srmpat diperiksa karena terkait adanya pemasangan bendera hitam dengan tulisan kalimat Tauhid di tempat tinggalnya. Mari kita bahas dua kasus dengan persepsi intelijen.

Dalam kasus Khashoggi, CIA dilaporkan sudah menarik kesimpulan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) yang memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi tanggal 2 Oktober 2018 di konsulat Saudi, Istanbul Turki.

Sebuah sumber menyatakan kepada Washington Post bahwa CIA telah menggali berbagai sumber intelijen, dan menyimpulkan Putra Mahkota Sebagai pemimpin de facto Saudi tahu dan semua terjadi bukan tanpa sepengetahuan atau keterlibatannya. Dikabarkan Khashoggi datang ke Istanbul setelah ditelepon Dubes Saudi di AS.

Termonitor, team cleaner intelijen Saudi sebanyak 15 orang dikirim dengan pesawat khusus dan setelah tugas pembunuhan selesai mereka segera terbang kembali ke negaranya. Khashoggi menurut CIA datang ke konsulat karena diundang konsul atas perintah (MBS) utk mengurus pernikahannya.

Siapa Khashoggi?

Jamal Ahmad Khashoggi adalah WN Arab Saudi, penulis, wartawan Saudi, kolumnis Washington Post, mantan Pimum/Pemred Al Arab News Channel. Yang bersangkutan adalah alumnus Indiana State University.

Khashoggi berasal dari keluarga Arab terkemuka keturunan Turki dan sebelum dibunuh rencananya akan menikah dengan wanita Turki.

Ia tertarik dengan ide Muslim Brotherhood dan berusaha menghapus sisa-sisa kolonialisasi Barat dari dunia Arab. Jamal dikenal dekat dengann Osama bin Laden pendiri Al-Qaeda, konseptor serangan 11 September 2001 di AS (911) yang meruntuhkan WTC.

Dia memiliki posisi Sebagai penasihat di Riyadh dan juga Washington. Termasuk orang dekat Pangeran Turki al-Faisal yang meduduki jabatan di badan intelijen Arab Saudi selama lebih dari 20 tahun.

Kemudian Khashoggi dekat dengan Pangeran Al-Waleed bin Talal milioner Saudi. Pada September 2017 Khashoggi melarikan diri ke Washington  setelah Pangeran MBS ditunjuk memimpin kerajaan.

Pangeran Al-Waleed dan ratusan pejabat serta pebisnis Saudi pada bulan November 2017 ditangkap. Media Arab menyebutnya penangkapan itu sebagai kampanye antikorupsi.

Khashoggi pada akhir 2017 menulis dengan keras di Washington Post bahwa di bawah Pangeran Mohammed sebagai penguasa kerajaan secara de facto, Arab Saudi memasuki era baru dengan "ketakutan, intimidasi, penangkapan, dan dipermalukan secara publik."

Dia mengatakan dirinya dilarang menulis di harian Arab Al-Hayat karena membela Muslim Brotherhood yang sudah masuk daftar hitam Saudi sebagai organisasi teroris.

Kasus Habib Rizieq di Arab Saudi

Habib Rizieq pada tanggal 5 November 2018 pagi didatangi polisi Mekah karena ada pemasangan bendera hitam dengan kalimat Tauhid di dinding rumahnya. Sore pukul 16.00 waktu setempat, Rizieq dijemput oleh kepolisian Mekkah dan Mabahis Ammah (intelijen umum, General Investigation Directorate/GID), lalu dibawa ke kantor polisi, kemudian ditahan oleh pihak kepolisian wilayah Mekah untuk proses penyidikan.

Pada pukul 20.00 Rizieq dikeluarkan dari tahanan kepolisian Mekkah dengan jaminan, didampingi oleh staf KJRI di Jeddah. Ada tuduhan intelijen Indonesia yang main, kayaknya tidak deh... ngapain juga, operasi tidak sekasar begitu deh. Malah berfikir, dibikin perkara supaya diusir balik.

Dubes RI menegaskan bahwa Arab Saudi melarang segala bentuk jargon, label, atribut dan lambang apa pun yang berbau terorisme seperti ISIS, Al-Qaeda, Al-Jamaah al-Islamiyyah dan segala kegiatan yang berbau terorisme dan ekstremisme. Hukumannya sangat berat.

Sebenarnya visa Rizieq sdh habis pada Juni 2018, tapi dia tetap tidak dideportasi? Tidak mau balik atau tidak bisa balik? Ini pertanyaan misteri jg. Apakah karema yang bersangkutan sebagai Sarjana Pendidikan Hukum Islam King of Saud University, Riyadh, Arab Saudi? Atau karena keturunan Arab atau jaringannya kuat, jadi bebas tinggal di Saudi, kira-kira begitu. Biasanya yang visanya habis di tangkap dan deportasi.

Sementara waktu-waktu sebelumnya di Indonesa Habib Rizieq beberapa kali terkena persoalan hukum. Dilaporkan ke polisi.

Analisis

Kasus Khashoggi kini mulai dibongkar CIA, dengan arah tudingan sebagai "principle agent" adalah Putra Mahkota (MBS). Hadirnyanya pejabat intel Saudi melakukan pengamanan tuduhan pejabat kerajaan terlibat, dengan membentuk pengadilan yang menjatuhkan hukuman mati kepada lima pelaku pembunuhan.

Sementara Menlu Saudi Adel bin-Zuher membantah data CIA tersebur seraya menegaskan MBS tidak terlibat, itu operasi di luar rentang komando.

Memang mengherankan Saudi adalah negaa sahabat AS, pembantu terdekat Presiden Trump, Jared Khusner punya hubungan baik dengan MBS. Dilema bagi AS karena Turki terus menekan Saudi untuk mengadili para pelaku di Istanbul.

Dari fakta-fakta di atas, terlihat bahwa pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi memang direncanakan. Dia pengkritik penguasa Saudi dan memiliki cukup banyak informasi sensitif. Para eksekutor itu didatangkan dari Saudi.

Masalah menjadi besar karena Khashoggi dekat dengan AS, kontributor Washington Post. Karena kematiannya jadi fokus AS, apakah yang bersangkutan salah agen/kontraktor CIA? Kalau Turki marah karena yang bersangkutan keturunan Turki dan pembunuhan terjadi di Turki.

Kesimpulan

Pembunuhan Khashoggi yang hanya seorang jurnalis telah menyebabkan kemelut internasional, ada bau skandal besar ketelibatan petinggi Saudi walau fakta belum 100 persen tepat. Khashoggi diketahui banyak tahu info sensitif Saudi. Di samping dia dinilai menyakiti hati MBS.

Bagi Indonesia, ini sebuah pelajaran. Masalah Habib Rizieq bisa terkait dengan pilpres April 2019, ia yang tadinya hanya Imam Besar FPI, saat pilkada DKI 2017 menjelma menjadi ikon kaum Muslim indonesia, baik kelompok radikal, konservatif maupun sebagian moderat .

Rizieq ini tokoh GNPF, 212. Setelah berada di Mekah, perannya jadi terbatas dan diincar beberapa pihak untuk dukungan pilpres.

Sebagai penutup, pemerintah Indonesia sebaiknya hati-hati, jangan sampai ada tangan ketiga yang mau berbuat kacau, berfikir mau mencilakakan Rizieq.

Dari sisi Intelijen Pengamanan, Habib Rizieq justru harus dijaga supaya selamat. Dampak internasionalnya kecil, tidak sebesar Khashoggi, tetapi perlu diingat bisa berpotensi menimbulkan "tsunami stabilias politik dan keamanan" di dalam negeri Indonesia.

Kalau sampai ada apa-apa, agak khawatir juga nih.

Semogan bermanfaat.

***

Marsda Pur Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen