Bukan Hanya Kurdi, Israel pun Juga Kecewa pada AS

Bagi Israel penarikan tentara AS dari Suriah Utara sama saja kemenangan bagi Iran di Suriah. Dan tahu sendiri Iran adalah musuh bebeyutan Israel.

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 07:15 WIB
0
227
Bukan Hanya Kurdi, Israel pun Juga Kecewa pada AS
Mike Pompeo dan Benjamin Netanyahu (Foto: latimes.com)

Pasca keputusan presiden Donald Trump menarik pasukan atau tentara AS dari wilayah Kurdi di Suriah Utara, bukan hanya disesalkan oleh milisi Kurdi atau YPG, akan tetapi sekutu sejatinya yaitu Israel. Ia  juga sangat kecewa. Bahkan, Donald Trump menjadi bulan-bulanan olok-olok media di Israel terkait penarikan tentara AS dari Suriah Utara atau wilayah Kurdi.

Kurang lebih media-media di Israel mengejek keputusan Donald Trump seperti: "Sekarang Kurdi yang dikhianati oleh AS, dan bisa jadi, Israel  juga bisa dikhianati."

Hubungan Amerika pasca keputusan Donald Trump menarik pasukannya dari Suriah Utara membuat khawatir Israel. Karena politik dalam negerinya juga lagi tidak kondusif. Sampai sekarang Benjamin Netanyahu belum berhasil membentuk pemerintahan pasca hasil pemilu putaran kedua. Apalagi Benjamin Netanyahu juga lagi menghadapi tuntutan hukum. Benjamin Netanyahu juga merasa ditinggalkan oleh Donald Trump.

Mengapa Israel kecewa dengan Donald Trump atau Amerika terkait penarikan tentara AS dari Suriah Utara?

Bagi Israel penarikan tentara AS dari Suriah Utara sama saja kemenangan bagi Iran di Suriah. Dan tahu sendiri Iran adalah musuh bebeyutan Israel. Iran lah menjadi pemenang setelah AS menarik pasukan dari Suriah Utara.

Bahkan ketika Hizbullah membuat perhitungan dengan Israel dan menyerang kendaraan lapis baja tentara Israel, Israel tidak berani membalasanya karena kalau membalas bisa memicu atau memantik perang antara Hizbullah dan Israel jilid dua. Dan perang ini sangat tidak diharapkan oleh Israel.

Bukan saja kemenangan bagi Iran tapi juga kemenangan bagi Rusia di Suriah, karena dua negara ini menjadi sekutu Bashar al Assad. Dan dengan AS menarik tentaranya, maka Iran dan Rusia bisa lebih leluasa menancapkan pengaruhnya di Suriah.

Bahkan serangan Israel dengan pesawat tempurnya ke wilayah Suriah sering dihalau atau digagalkan oleh pesawat tempur Rusia. Keadaan ini menambah Israel semakin kecewa dan was-was karena tidak ada sekutu dekatnya yaitu AS di wilayah Suriah.

Tanpa kehadiran pasukan AS di Suriah, Israel tidak akan berani macam-macam lagi dengan Suriah dan merasa tidak ada dukungan dan merasa ditinggalkan.

Kalau kekuatan Iran semakin kuat di Suriah, tentu ini menjadi ancaman tersendiri bagi Israel. Apalagi senjata-senjata Iran sanggup menjangkau wilayah Israel. Inilah yang membuat kecewa Israel atas penarikan tentara AS dari Suriah Utara.

Kalau perang antara Iran dan Israel pecah di Suriah dan tanpa bantuan AS, Israel tidak yakin bisa memenangkan pertempuran tersebut, apalagi ada juga Hizbullah yang menjadi sekutu Iran siap mengganyang Israel.

Dan sekarang Donald Trump mengutus menteri luar negerinya yaitu Mike Pompeo untuk bertemu dengan Benjamin Netanyahu untuk meredakan ketegangan antara Amerika dan Israel pasca penarikan tentara AS dari Suriah Utara. Lawatan Mike Pompeo ini setelah pertemuannya dengan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Inilah rumitnya politik Timur Tengah.

***