Bagaimana hasil perang selama ini? Pertumbuhan ekonomi Tiongkok turun dari 6,5 persen ke 6,2 persen, Amerika turun dari 3,1 persen ke 2,3 persen, ekspor Singapura turun 17 persen.
Akhirnya perang total. Presiden Trump membuktikan ancaman Twitternya: mengenakan bea masuk tambahan untuk seluruh barang Tiongkok. Tidak ada kecualinya lagi. Termasuk onderdil iPhone. Yang selama ini dibuat di Shenzhen.
Berarti kesepakatan Osaka bubar. Yang dibuat tiga bulan lalu itu. Di sela KTT G-20 itu. Yang AS janji tidak akan menaikkan lagi impor yang belum terkena sanksi. Yang nilainya USD 300 miliar.
Itu kategori barang konsumsi. Yang membanjiri super store seperti Walmart. Yang selama ini tidak disasar Trump. Dengan pertimbangan praktis: barang-barang murah itu diperlukan kalangan menengah-bawah. Keperluan sehari-hari.
Mulai 1 September depan berubah. Barang-barang itu dikenakan bea masuk tambahan 10 pct. Harga-harga di Walmart akan naik. Termasuk harga aksesori perayaan Natal. Sampai-sampai sebagian media Amerika membuat judul: 'Trump akan membuat perayaan Natal kurang meriah'.
Putusan Jumat lalu itu didahului omelan Trump tiga hari. Lewat twitternya. Kok Tiongkok tidak kunjung membeli hasil pertanian Amerika. Dalam jumlah yang tremendous.
Dicarilah alasan lain: Tiongkok tidak juga menghentikan produksi fentanyl. "Yang membunuh ribuan orang Amerika setiap tahun," ujar Trump.
Oh, obat itu. Yang sering dicampurkan ke heroin itu.
Fentanyl sendiri 100 kali lebih kuat dari heroin.
Tujuan baiknya: untuk menghilangkan rasa sakit. Terutama bagi penderita kanker stadium akhir.
Tujuan jeleknya: untuk campuran heroin. Bisa membuat orang fly lebih cepat. Termasuk fly ke akhirat.
Pembeli heroin di Amerika pada dasarnya tidak tahu. Kalau di dalamnya sudah dicampuri heroin sintetis itu. Heroin jenis ini biasanya dicari lewat nama lain. Misalnya 'China Girl'. Atau 'China Town'. Atau 'Dance Fever'.
Mengapa China Girl jadi pertimbangan perang dagang?
Trump memang piawai dalam mengemas alasan. Selalu bisa memenangkan opini. Di kalangan yang malas berfikir.
Sanksi pamungkas Trump itu sendiri dijatuhkan seperti ironi. Hanya dua hari setelah pembicaraan dagang dimulai lagi. Di Shanghai.
Rupanya Trump mendapat laporan dari tim negosiasinya: tidak ada harapan. Tidak ada tanda-tanda Tiongkok mudah menyerah.
Saya bisa membayangkan. Perundingan itu seperti perkelahian antara aksi cowboy dan aksi taichi. Yang satu tidak sabar. Tembak langsung. Satunya lagi muter-muter. Seperti pusaran air: ditembak tidak luka, digertak hanya bilang 'haiya'.
Sejak awal saya sudah memperkirakan perundingan Shanghai beda nuansa. Di situ Tiongkok hanya 'melayani'. Tidak terlalu berminat lagi. Tiongkok sudah sampai pada kesimpulan: Trump tidak bisa dipegang (Baca DI's Way:Lamis Lambe).
Tiongkok juga terlihat sudah move on. Dengan tarif-tarif tambahan sebelumnya. Sudah bisa hidup baru dengan 'alam baru' ciptaan Trump. Sudah biasa. Kalau dikenakan tarif baru lagi sudah siap.
Lihatlah reaksi Tiongkok. Hanya beberapa jam setelah putusan baru Trump itu.
"Kami yakin perang dagang ini tidak akan ada pemenangnya," ujar juru bicara Kemenlu Tiongkok Hua Chunying. Sadar benar. Tiongkok juga tidak akan menang. Tapi Amerika juga tidak bisa menang. Negeri seperti Singapura dan Taiwan-lah yang akan kalah.
Meski begitu Tiongkok membenarkan. Soal tidak adanya harapan di Shanghai itu. "Kami tidak akan memberikan sejengkal pun konsesi," ujar Hua.
Maka bisa dibayangkan jalannya perundingan itu.
"Dor! Dor! Dor!" suara riuh berondongan pistol.
"Ciat.. Ciat... Ciat..." desis tanpa suara gerak tangan dan kaki.
Hua pun mengulangi sikap Tiongkok selama ini. "Kami tidak mau berkelahi. Kami tidak akan mulai berkelahi. Tapi kami tidak takut berkelahi".
Tentu tit-for-tat segera dilakukan Tiongkok. Termasuk segera mengumumkan: perusahaan Amerika mana saja yang digolongkan 'tidak bisa dihandalkan'. Lalu akan diberi sanksi. Saya bisa menebak salah satunya: FedEx. Yang sering menyasarkan paket. Yang dikirim untuk Huawei. Ke alamat lain. Yang bikin Huawei sewot --merasa kirimannya dicurigai.
Bagaimana hasil perang selama ini? Lihatlah data tiga bulan kedua tahun ini. Ekonomi mereka merosot dibanding triwulan pertama.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok turun. Dari 6,5 persen ke 6,2 persen.
Pertumbuhan ekonomi Amerika turun. Dari 3,1 persen ke 2,3 persen.
Ekspor Singapura turun 17 persen.
Tapi kadang banyak juga yang suka melihat orang lain berkelahi. Ada asyiknya. Sampai orang itu sendiri tiba-tiba kena peluru nyasar. Atau kena batu terpelanting dari sepakan kaki yang keras.
Dahlan Iskan
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews