Hubungan antara Erdogan dan Vladimir Putin Saat Ini Terus Memanas

Konflik ini akan semakin meningkatkan pamor internasional Turki apabila Turki terlibat lebih jauh lagi. Inilah yang saya sebut ambisi GeoPolitik Erdogan.

Senin, 29 November 2021 | 06:31 WIB
0
108
Hubungan antara Erdogan dan Vladimir Putin Saat Ini Terus Memanas
Erdogan dan Putin (Foto: Facebook/Tengku Z. Usman)

Ini karena sikap Erdogan yang tetap ngotot terus mempersenjatai tentara Ukraina dengan Drone canggih Bayraktar TB2.

Kemarin Erdogan menandatangani pengiriman drone tahap dua ke Ukraina yang akan segera dikirim awal tahun depan dalam jumlah banyak.

Vladimir Putin yang membackup pemberontak Ukraina sangat prihatin dengan kondisi di lapangan bahwa Turki terus menerus terlibat dalam konflik di salah satu spot paling panas di dunia saat ini.

Meskipun hubungan mereka begitu panas, tapi Putin belum bisa menarik kesepakatan dengan Turki yang sudah ditandatangani soal rudal S400, S500 Rusia untuk Turki.

Rusia juga tidak bisa membatalkan kesepakatan untuk membantu Turki mengembangkan pesawat tempur canggih generasi ke 5.

Sedangkan Drone Drone Turki akan terus dipasok ke Ukraina yang nantinya drone itu begitu tiba di Ukraina akan diubah namanya menjadi Bayraktar Ukraina.

Erdogan berkali kali mengatakan bahwa kebijakannya untuk terus memasok Drone canggih kepada Ukraina adalah kebijakan profesional hubungan politik dan dagang dengan Ukraina.

Meskipun di belakang itu semua, Erdogan memiliki ambisi kawasan dan ambisi GeoPolitik. Erdogan Sekaligus juga ingin menempatkan Turki sebagai pemain penting di kawasan itu dan unjuk kekuatan kepada Eropa juga dunia.

Konflik Ukraina dalam isu Crimea dst adalah salah satu spot paling panas di dunia saat ini. Konflik ini akan semakin meningkatkan pamor internasional Turki apabila Turki terlibat lebih jauh lagi. Inilah yang saya sebut ambisi GeoPolitik Erdogan.

Di sisi yang lain lagi, ini adalah tamparan Erdogan untuk Rusia yang selama ini terlibat sembunyi sembunyi dalam membantu teroris PKK-YPG yang saat ini sedang di perangi oleh Turki. Rusia dan AS selama ini berada di belakang PKK-YPG.

Kalau sudah sama sama kuat memang akan bisa berbicara dengan bahasa yang seimbang. Baik dengan bahasa verbal atau non verbal.

Karena tidak ada ceritanya dalam politik itu, kita memberikan pipi kiri kepada orang lain untuk ditampar, apabila pipi kanan kita sudah di tampar duluan.

Tengku Zulkifli Usman

***